Jumat, 06 Agustus 2010

Petualangan Mancing Di Binuangeun

Sensasi Strike Layaran



Ternyata Binuangeun masih menjadi tempat favorit bagi para mania khususnya pecinta mancing laut. Banyak para mania yang tak bosan untuk terus mancing di Binuangeun, hal ini disebabkan karena berlimpahnya berbagai jenis ikan yang dapat memacau adrenalin saat strike dan fight.
Mengawali keberangkatan tim yang menamakan dirinya No Team Fishing Club yang beranggotakan Afen, Niko, Dr. Halim, Tedy, Tengky dan Yudi SBY. Tim berangkat (23/4) siang hari dari Jakarta dengan terlebih dahulu berkumpul di kediaman Afen yang beralamat di Jelambar, Jakarta Barat.
Menempuh perjalanan ± 5 jam dengan melintasi jalan tol Jakarta-Merak akhirnya tim tiba di Binuangeun pukul 18.00 wib. Sesampainya Di Binuangeun tim langsung berkordinasi dengan para anak buah kapal (abk) dan Kapten Edy dan kapal yang akan digunakan pada trip kali ini KM. Robby.
Setelah mengetahui dari apa yang digambarkan oleh crew KM. Robby seperti cuaca dan hasil tangkapan terakhir serta hal lainnya akhirnya tim memutuskan untuk beristirhat di Berkah Resort.
Pagi hari (24/4) tim langsung bersiap-siap untuk menaiki kapal dan menaikan berbagai piranti dan logistik untuk kebutuhan trip yang akan dilaksanakan. Akhirnya pukul 07.00 wib tim memutuskan untuk jalan, secara perlahan KM. Robby mulai keluar dari Muara Binuangeun.
Sebagai langkah pertama tim dengan dibantu abk langsung mempersiapkan piranti mancing untuk trolling. Dalam melakukan trolling tim menggunakan empat set trolling dengan menggunakan satu umpan konahead (umpan tiruan/lure), satu umpan jahit, dan dua umpan rapala (umpan tiruan/lure).
Mengawali strike pertama saat trolling adalah Afen dengan menggunakan ril Okuma titus gold dirinya fight dengan ikan buruan dan akhirnya tanpa perlawanan ikan wahoo dengan bobot ± 10 kg berhasil ditaklukannya.
Selang 15 menit kemudian saat trolling di sekitar Pulau Tinjil tim kembali berhasil strike dan kali ini yang mengeksekusi adalah Tedy, umpan rapala yang digunakannya berhasil hook up sempurna sehingga perlawanan ikan tenggiri dengan bobot ± 5 kg tidak memberikan perlawanan.
Menjelang siang hari akhirnya Kapten Edy memutuskan untuk mancing dasaran di Karang Ato. Dengan tanpa banyak basa-basi tim langsung melontar umpan untuk mancing dasaran. Strike pertama saat mancing dasaran berhasil ditunjukan oleh Dr. Halim yang menaklukan ikan wakung sawo.
Strike kembali terjadi dan kali Afen berhasil menaklukan kurisi dengan bobot yang lumayan. Di spot dasaran ini seluruh tim berhasil strike namun sayang ikan masih dibawah ukuran 6 kg. Tak puas sampai disitu, Kapten Edy kembali beranjak menuju spot andalan berikutnya yaitu, Karang Cetek.
Di spot ini tim mencoba untuk mancing dasaran dan jigging, dimana Niko, Dr. Halim, Tedy mencoba untuk jigging dan Afen serta Tengky mancing dasaran. Hasil jigging pertama dibukukan oleh Niko yang berhasil strike dengan menggunakan metal jig berukuran 250 gram, fight pun terjadi hingga ril shimano miliknya berdering akhirnya dengan perlawanan yang tak menyerah ikan kuris cablak dengan bobot ± 9 kg berhasil ditaklukannya.
Karena masih dirasa kurang memuaskan maka Kapten Edy kembali mengomandokan bergeser ke Karang Benawo dan di spot ini tim memutuskan untuk bermalam hingga menjelang pagi.
Di Benawo tim tetap mancing dengan menggunakan teknik jigging dan dasaran. Jigging yang dilakukan Tengky ternyata membuahkan hasil dengan berhasil strike, tanpa perlawanan ikan akhirnya amber jack dengan bobot 4 kg berhasil ditaklukan. Begitu pula dengan hasil dasaran yang berhasil diperoleh Yudi SBY yang berhasil menaikkan wakung sawo dengan bobot 5 kg.
Hari semakin malam arus bawah pun berubah menjadi sedikit lebih kencang, walau arus sedikit kencang tim tetap strike dan satu persatu tim pun berhasil strike dengan ikan buruan dengan berat yang beragam mulai dari ukuran 3-5 kg.
Di belakang kapal Afen yang mencoba mancing dengan menggunakan umpan cumi ternyata berbuah manis pasalnya ril miliknya berdering keras, setelah fight selam 10 menit akhirnya giant travelly (gt) dengan bobot 10 kg berhasil ditaklukan. Tak lama kemudian Tengky juga berhasil strike kali ini ikan kurisi cablak berbobot ± 8 kg berhasil ditaklukannya.
Tedy ternyata juga tidak mau ketinggalan, ril shimano yang dipadu dengan joran maguro miliknya berhasil menaklukan kurisi bali dengan bobot 10 kg. Hasil di spot ini ternyata sungguh luar biasa pasalnya tak lama setelah Tedy, Afen juga berhasil strike kurisi bali dengan bobot yang sama yaitu 10 kg. Setelah mengalami serangkaian strike dan fight akhirnya tim memutuskan untuk istirahat guna memulihkan stamina untuk mancing esok hari.
Pukul 05.00 wib (25/4) tim sudah terbangun dari tidur untuk kembali melanjutkan mancing demi mencari sensasi strike dan fight di Binuangeun. Niko mengawali olah raga pagi hari dengan melakukan jigging dan ternyata berhasil strike, dengang demikian Niko sukses dengan olah raganya terlebih dirinya berhasil menaklukan kurisi 2 kg.
Mancing diakhiri pada pukul 10.00 wib karena dirasa hasil tangkapan sudah bagus. Sambil mengarah ke Muara Binuangeun tim mengeset empat buah piranti untuk trolling dengan menggunakan umpan konahead yang dupadu dengan umpan jahit ikan barakuda, dua parala dan satu umpan jahit ikan tonggkol.
Di tengah perjalanan ternayata ril trolling shimano Afen berdering, karena semua personil berada di dalam kabin kapal maka dikirannya hanya sampah yang tersangkut. Ril yang masih terdengar berbunyi tiba muncul dari permukaan air laut ikan jenis billfish, kontan membuat Afen bergegas untuk meladeni tarian ikan tersebut.
Setelah fight dengan waktu 45 menit akhirnya ikan mulai tampak pada permukaan air dan terlihat jelas nampaknya ikan billfish jenis layaran, setelah dekat di pinggir sisi kanan kapal ternyata ikan kembali memberikan perlawanan namun berkat kegigihan Afen akhirnya layaran dengan bobot ± 30 kg berhasil ditaklukannya.
Saat hendak di rilis ternyata ikan sudah keburu mati duluan karena lelah dengan pertarungan tadi, total waktu fight ± 55 menit karena ikan sempat memberikan perlawanan kembali. Ikan layaran tersebut menyambar umpan konahead yang dipadu dengan umpan jahit ikan barakuda. MB