Mengadakan Lomba Internal
Binuangeun dijadikan pilihan pada trip Tabiler kali ini, bukan hanya trip semata tetapi Tabiler juga mengadakan lomba untuk para Tabileris. Even ini merupakan even pertama yang diadakan oleh Tabiler di laut.
Trip yang berlangsung selama dua hari satu malam ini diadakan pada hari sabtu dan minggu tanggal 30-31 Januari 2010. Mancing Boy (MB) yang turut dalam trip kali ini turut andil sebagai tim pengamat.
Sebagai catatan bahwa Tabiler membuka lebih luas mengenai apa itu Tabiler, salah satu caranya adalah dengan membuka jaringan di situs jejaring social facebook dan blogger.
Seiring makin banyaknya anggota baru yang bergabung dengan Tabiler maka Tabiler merencanakan untuk membuka trip laut karena selama cuaca kurang menentu di laut, para Tabileris hanya berkumpul pada saat gathering dan di kolam pemancingan saja.
Untuk itu menurut Tono sebagai Humas Wilayah Barat mengatakan bahwa trip kali ini menjadi moment yang pas untuk lebih mendekatkan diri antara Tabileris lama dan yang baru bergabung dan diharapkan dengan adanya trip ini antar Tabileris semakin solit.
Sebagai penyemangat para trip ini panitia memberikan hadiah bagi para Tabileris yang memperoleh ikan terberat. Masing-masing Tabileris dikenakan biaya sebagai tiket lomba sebesar Rp 25.000 ditambah subsidi Rp 5.000.000
Dalam trip kali ini Tabiler turun dengan tiga kapal yaitu kapal KM. Putra Sulung I yang dikapteni oleh Suryadi berisikan Hendro, Nurjanto, Tono, Okky, Susilo, dan Usnizal. KM. Putra Sulung II yang dikapteni Ade Komarudin diisi oleh Tony, Ferdy, Alen, Agung dan Albanan sedangkan KM. Robby yang dikapteni oleh Edi berisikan Tom Partomo, Achmadi, Puji Astuti, Dikson, Heru, Bambang, Slamet, dan MB.
Hari pertama (30/01) pukul 07.00 wib masing-masing kapal telah siap untuk berlayar diperairan laut selatan, Banten. Di KM. Robby selepas keluar dari Muara Binuangeun Anak Buah Kapal (ABK) mengeset piranti untuk trolling. Saat trolling di sekitar Pulau Tinjil tiba-tiba ril Penn International berdering lalu dengan sigap Dikson menggentak joran tetapi sangat disayangkan ikan buruan berhasil meloloskan diri.
Selang tidak lama, kejadian serupa juga dialami oleh Puji Astuti saat dirinya bertarung dengan ikan buruan tetapi ikan buruan berhasil melolokan diri pula. Selang 30 menit masih dalam trolling, ril Shimano berdering dan strike. Kali ini Dikson berhasil menaklukan ikan tongkol tanpa perlawanan. Setelah itu meski berputar-putar hingga siang hari ikan buruan tidak berhasil didapat oleh tim KM. Robby, atas dasar itu tim memutuskan untuk mancing dasar.
Di Spot Karang Narmin tim mancing dasaran, strike pertama berhasil diperoleh Tom Partomo yang berhasil memperoleh kakap merah. Sedangkan yang lain tak mau ketinggalan untuk merasakan sensasi strike di Karang Narmin hingga satu persatu tim bisa strike dengan berbagai ikan seperti ikan kerapu lodi, lencam, ekor kuning dan kurisi bali.
Hingga sore hari tim bertemu juga dengan Tabileris yang menggunakan KM. Putra Sulung I dan terlihat Tono sedang asik fight dengan lencam. Sedangkan di KM. Robby terjadi double strike antara Slamet dan Achmadi dan kedua berhasil memperoleh kurisi.
Menjelang malam hari tim memutuskan untuk pindah di Karang Benowo, setelah kapal lego jangkar dengan bergegas tim melontar umpan untuk mancing dasaran. Di tempat ini strike dan fight terjadi, Dikson yang meladeni perlawanan berhasil menaiki kurisi bali dengan bobot 9 kg. Untuk sementara kurisi bali milik dikson menjadi yang terberat di KM. Robby.
Lalu Puji Astuti yang tak mau ketinggalan juga berhasil strike kakap merah dengan bobot 8 kg dan menjadi saingan dengan ikan peroleh Dikson. Sedangkan Heru yang asik dibelakang kapal sedang seru fight dengan kakap merah dan Heru juga berhasil strike secara 4 kali berturut-turut dan bersaing pula dengan Tom Partomo.
Sedangkan Di KM. Putra Sulung I Okky juga berhasil strike dan mengangkat ikan Balong dengan bobot 10 kg. Begitu pula pada KM. Putra Sulung II dimana umpan irisan tongkol milik ferdy berhasil menarik ikan predator dan fight pun terjadi, tidak membutuhkan waktu lama untuk mengangkat balong dengan bobot 19 kg.
Malam semakin larut dengan sambutan derasnya hujan yang turun hingga pukul 03.00 wib, walau hujan deras namun tim tetap mancing demi memperoleh ikan predator. Dengan tak kenal lelah meski mabuk laut Puji Astuti kembali strike walau kondisi sedang hujan dan perjuangannya pun tak sia-sia karena berhasil menaiki kakap merah dengan bobot 10 kg.
Di hari kedua KM. Robby yang bermalam di Karang Benowo kembali melanjutkan mancing hingga pukul 09.00 wib. Selepas pukul 09.00 wib tim memtuskan untuk kembali kedarat sambil trolling. Sayang hingga mendekati Muara Binuangeun tidak ada sambutan dari ikan buruan. Sedangkan di KM. Putra Sulung saat ingin kembali ke darat juga melakukan trolling dan di tengah perjalanan umpan rapala milik Tony berhasil disambar dan terjadi fight, tanpa perlawanan yang sulit giant travelly (GT) dengan bobot 19 kg berhasil ditaklukan Tony.
Akhir dari Trip & Penimbangan Ikan
Minggu (31/01) Pukul 12.00 wib, kapal yang digunakan oleh para Tabileris mulai merapat satu pesatu, dengan kepercayaan diri yang tinggi para Tabileris mulai menurunkan satu persatu ikan yang didapat untuk ditimbang.
Setelah ditimbang ternyata ikan yang terberat adalah ikan balong milik Ferdy yang saat ditimbang berbobot 19 kg dan Ferdy pun dinyatakan sebagai pemenang dalam event yang diadakan oleh TABILER dan untuk Tabileris. Sebenarnya ikan peroleh Ferdy sama beratnya dengan GT peroleh Tony namun sayang GT peroleh Tony didapat dengan teknik mancing trolling.
Hadiah diberikan langsung oleh Ketua Tabiler yaitu Tony Putra dan para Tabileris lainnya mengucapkan selamat kepada Ferdy. Sebagai akhir dari trip kali ini para Tabileris berpose bersama. MB
Binuangeun dijadikan pilihan pada trip Tabiler kali ini, bukan hanya trip semata tetapi Tabiler juga mengadakan lomba untuk para Tabileris. Even ini merupakan even pertama yang diadakan oleh Tabiler di laut.
Trip yang berlangsung selama dua hari satu malam ini diadakan pada hari sabtu dan minggu tanggal 30-31 Januari 2010. Mancing Boy (MB) yang turut dalam trip kali ini turut andil sebagai tim pengamat.
Sebagai catatan bahwa Tabiler membuka lebih luas mengenai apa itu Tabiler, salah satu caranya adalah dengan membuka jaringan di situs jejaring social facebook dan blogger.
Seiring makin banyaknya anggota baru yang bergabung dengan Tabiler maka Tabiler merencanakan untuk membuka trip laut karena selama cuaca kurang menentu di laut, para Tabileris hanya berkumpul pada saat gathering dan di kolam pemancingan saja.
Untuk itu menurut Tono sebagai Humas Wilayah Barat mengatakan bahwa trip kali ini menjadi moment yang pas untuk lebih mendekatkan diri antara Tabileris lama dan yang baru bergabung dan diharapkan dengan adanya trip ini antar Tabileris semakin solit.
Sebagai penyemangat para trip ini panitia memberikan hadiah bagi para Tabileris yang memperoleh ikan terberat. Masing-masing Tabileris dikenakan biaya sebagai tiket lomba sebesar Rp 25.000 ditambah subsidi Rp 5.000.000
Dalam trip kali ini Tabiler turun dengan tiga kapal yaitu kapal KM. Putra Sulung I yang dikapteni oleh Suryadi berisikan Hendro, Nurjanto, Tono, Okky, Susilo, dan Usnizal. KM. Putra Sulung II yang dikapteni Ade Komarudin diisi oleh Tony, Ferdy, Alen, Agung dan Albanan sedangkan KM. Robby yang dikapteni oleh Edi berisikan Tom Partomo, Achmadi, Puji Astuti, Dikson, Heru, Bambang, Slamet, dan MB.
Hari pertama (30/01) pukul 07.00 wib masing-masing kapal telah siap untuk berlayar diperairan laut selatan, Banten. Di KM. Robby selepas keluar dari Muara Binuangeun Anak Buah Kapal (ABK) mengeset piranti untuk trolling. Saat trolling di sekitar Pulau Tinjil tiba-tiba ril Penn International berdering lalu dengan sigap Dikson menggentak joran tetapi sangat disayangkan ikan buruan berhasil meloloskan diri.
Selang tidak lama, kejadian serupa juga dialami oleh Puji Astuti saat dirinya bertarung dengan ikan buruan tetapi ikan buruan berhasil melolokan diri pula. Selang 30 menit masih dalam trolling, ril Shimano berdering dan strike. Kali ini Dikson berhasil menaklukan ikan tongkol tanpa perlawanan. Setelah itu meski berputar-putar hingga siang hari ikan buruan tidak berhasil didapat oleh tim KM. Robby, atas dasar itu tim memutuskan untuk mancing dasar.
Di Spot Karang Narmin tim mancing dasaran, strike pertama berhasil diperoleh Tom Partomo yang berhasil memperoleh kakap merah. Sedangkan yang lain tak mau ketinggalan untuk merasakan sensasi strike di Karang Narmin hingga satu persatu tim bisa strike dengan berbagai ikan seperti ikan kerapu lodi, lencam, ekor kuning dan kurisi bali.
Hingga sore hari tim bertemu juga dengan Tabileris yang menggunakan KM. Putra Sulung I dan terlihat Tono sedang asik fight dengan lencam. Sedangkan di KM. Robby terjadi double strike antara Slamet dan Achmadi dan kedua berhasil memperoleh kurisi.
Menjelang malam hari tim memutuskan untuk pindah di Karang Benowo, setelah kapal lego jangkar dengan bergegas tim melontar umpan untuk mancing dasaran. Di tempat ini strike dan fight terjadi, Dikson yang meladeni perlawanan berhasil menaiki kurisi bali dengan bobot 9 kg. Untuk sementara kurisi bali milik dikson menjadi yang terberat di KM. Robby.
Lalu Puji Astuti yang tak mau ketinggalan juga berhasil strike kakap merah dengan bobot 8 kg dan menjadi saingan dengan ikan peroleh Dikson. Sedangkan Heru yang asik dibelakang kapal sedang seru fight dengan kakap merah dan Heru juga berhasil strike secara 4 kali berturut-turut dan bersaing pula dengan Tom Partomo.
Sedangkan Di KM. Putra Sulung I Okky juga berhasil strike dan mengangkat ikan Balong dengan bobot 10 kg. Begitu pula pada KM. Putra Sulung II dimana umpan irisan tongkol milik ferdy berhasil menarik ikan predator dan fight pun terjadi, tidak membutuhkan waktu lama untuk mengangkat balong dengan bobot 19 kg.
Malam semakin larut dengan sambutan derasnya hujan yang turun hingga pukul 03.00 wib, walau hujan deras namun tim tetap mancing demi memperoleh ikan predator. Dengan tak kenal lelah meski mabuk laut Puji Astuti kembali strike walau kondisi sedang hujan dan perjuangannya pun tak sia-sia karena berhasil menaiki kakap merah dengan bobot 10 kg.
Di hari kedua KM. Robby yang bermalam di Karang Benowo kembali melanjutkan mancing hingga pukul 09.00 wib. Selepas pukul 09.00 wib tim memtuskan untuk kembali kedarat sambil trolling. Sayang hingga mendekati Muara Binuangeun tidak ada sambutan dari ikan buruan. Sedangkan di KM. Putra Sulung saat ingin kembali ke darat juga melakukan trolling dan di tengah perjalanan umpan rapala milik Tony berhasil disambar dan terjadi fight, tanpa perlawanan yang sulit giant travelly (GT) dengan bobot 19 kg berhasil ditaklukan Tony.
Akhir dari Trip & Penimbangan Ikan
Minggu (31/01) Pukul 12.00 wib, kapal yang digunakan oleh para Tabileris mulai merapat satu pesatu, dengan kepercayaan diri yang tinggi para Tabileris mulai menurunkan satu persatu ikan yang didapat untuk ditimbang.
Setelah ditimbang ternyata ikan yang terberat adalah ikan balong milik Ferdy yang saat ditimbang berbobot 19 kg dan Ferdy pun dinyatakan sebagai pemenang dalam event yang diadakan oleh TABILER dan untuk Tabileris. Sebenarnya ikan peroleh Ferdy sama beratnya dengan GT peroleh Tony namun sayang GT peroleh Tony didapat dengan teknik mancing trolling.
Hadiah diberikan langsung oleh Ketua Tabiler yaitu Tony Putra dan para Tabileris lainnya mengucapkan selamat kepada Ferdy. Sebagai akhir dari trip kali ini para Tabileris berpose bersama. MB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar