Serunya Pesta Kuwe
Pada Tanggal 5-6 Mei 2013 tim Hilmi Jaya Motor Body Repair Bogor
melangsungkan trip ke Cisolok, Pelabuhan Ratu dengan dipandu oleh Fery Gadjrut.
Tim berangkat dengan mengguanakan KM. Sri Asih bersama Kapten Onoy, berangkat
dari dermaga Cisolok kota Pelabuhan Ratu.
Tim dari Hilmi
Jaya Motor Body Repair Bogor yang kebetulan turun pada saat itu beranggotakan
Yudi, Afrizal, Kang Uce, Kang Deden dan Fery Gadjrut. Trip ini memang sudah di
agendakan sejak jauh-jauh hari sebelum bulan Mei 2013. Awal rencana trip hanya
bertiga saja akan tetapi Afrizal ingin sekali ikut mancing bareng bersama tim.
Dengan izin dari
Kang Uce akhirnya Afrizal turut dalam trip. Sesampainya di Cisolok kami
berpapasan dengan pemancing yang juga mincing di laut selatan, yaitu Epul aka
Gospel. Karena tim sudah sakau berat dan sangat bersemangat akhirnya kami hanya
berbincang sesaat saja.
Sebelum berangkat
Fery memberikan obat dramamin kepada yang lain, masing-masing diberikan dua
butir. Maklum pemancing utara dan spot kali ini lumayan jauh dari Cisolok.
Pukul 04.00 subuh tim start dari Cisolok-Cidukul.
Tim langsung mengeset tiga pasang lure rapala dengan
menggunakan handline. Karena keasikan nonton tenggiri loncat-loncatan kepermukaan
air laut sampai tidak ketahuan kalau spol klondongan sudah terbawa digondol
ikan “wah bukan rezeki… hehehe,” ujar Fery.
Sesampainya di spot Cidukul pukul 18.00 kapten
memutuskan untuk lego jangkar, seluruh tim mencoba menggunakan gadjrut. Disini
tim memperoleh ikan table size, sampai pukul 22.00 tim belum mendapatkan ikan
yang berukuran besar.
Feri dgn ikan pari tangkapan |
Tak lama berselang Kang Uce berhasil strike, fight
berlangsung hingga 40 menit, sepertinya ikan besar yang menyambar jika dihitung
berdasarkan lamanya fight. Akhirnya ikan pari berhasil berhasil naik ke atas
kapal. Tim kembali melempar rangkaian gadjrut dengan menggunakan tujuh mata
kail dengan mengunakan ikan tembang utuh.
Fery berhasil strike, perlawanan sangat hebat hingga
30 menit tarik ulur dengan kenur teknik handline. Roll pada kelos yang
menampung kenur sebanyak 300 meter nampak mau habis terulur akibat perlawanan
ikan. Karena tangan sudah pedas akibat bergesekan dengan kenur akhirnya Fery
memutuskan untuk mengoper dengan kapten Onoy.
“Pa tolong udah ga kuat nih tangan,”ujar Fery. “ waduh
ini ikan gede sepintu kayanya,” sahut Kapten Onoy. “Bisa bahaya saat ngeganco
nih om, mending ganconya diiket lagi pake tambang biar aman,” tambah Kapten
Onoy.
1 jam perlawanan sengit, keringat kang onoy kaya biji
jagung mulai menetes. Akhirnya tarik paksa, pretttt... akhirnya kenut putus . “Bukan
rezeki lagi,” ujar Feri sambl melihat raut wajar teman-teman yang kecewa.
Akhirnya Fery memutuskan untuk pindah spot ke karang deet untuk berburu ikan
kuwe, nampaknya cuaca sangat mendukung karena ombak sangat flat. “Cuaca bagus
nih, udah gitu gelombangnya flat seperti di kolam renang,” ujar Feri.
Tiba di karang deet pukul 01.00 dinihari, dengan
terlebih dahulu mampir ke bagan untuk membeli umpan segar. Dengan harga Rp 10
ribu kami mendapatkan umpan segar satu ember. Pukul 01.00 hingga 06.00 ikan di karang
deet penuh pepetek, tidak memperoleh ikan lain. “Wah kalau kaya gini umpan
sekarung juga bisa bures. waduh bisa boncos mandu kali ini cuma dapet ikan pari
doang, bisa-bisa pulang pake helm...gaswat.” gurah Feri dalam hati.
Pukul 06.00 akhirnya Feri berhasil mendapatkan ikan
kuwe berukuran 1 kg. Feri langsung berteriak ”ikan dating” dan tim langsung
ganti umpan. Tanpa menunggu lama tim langsung mendapatkan triple strike secara
bertubi-tubi. “Berapa lama nih strike kaya gini?” tanya Kang Uce. “Bisa 30
menitan, jadi kalau nanti ada yang kusut kita buru-buru ganti dengan yang baru
secepatnya,”ujar Feri.
Double strike dan triple strike kembali dituai oleh
tim, wah Nampak benar-benar pesta ikan kuwe. Pesssstt… 10 menit berlalu tidak ada
yang narik lagi, panen hanya sekejap mata tetapi alhamdullilah ada oleh-oleh
buat teman-teman. Jam 07.00 pagi kita udah mendarat dengan selamat, tim mengaku
masih penasaran dan ingin mengulang sukses pesta ikan kuwe. MB
seperti dikisahkan Fery Gadjrut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar