Kamis, 14 Mei 2009






MANCING BARENG THE ANCIENT BINUANGEUN ANGLERS (TABILER) DAN TVONE, 27-28 DESEMBER 2008. BINUANGEUN, DESA MUARA, KAB. LEBAK BANTEN



Binuangeun yang menjadi salah satu lokasi favorit mania mancing laut merupakan surga bagi para mania mancing laut karena banyaknya ikan dari berbagai jenis terdapat di Binuangeun.

Banyaknya ikan diperairan Binuangeun lantaran topografi atau struktur dasar lautnya berupa gugusan karang yang begitu panjang. Demikian pula untuk kedalaman lautnya yang bervariatif, naik turun sehingga kondisi demikian berbagai spesies ikan karang dan ikan permukaan (pelagis) banyak dijumpai diperairan Binuangeun. Bahkan cerita pemancing yang pulang dengan tangan hampa nyaris tak terdengar.
Tanggal 27-28 Desember 2008, saat Mancing Mania (MM) berkesempatan untuk meliput acara mancing bareng TABILER dengan TVONE di Binuangeun. Acara yang telah diagendakan rutin oleh TABILER setiap 1 bulan 1 kali untuk mancing di laut, kali ini TVONE yang diundang oleh TABILER tak meyiayiakan undangan yang diberikan oleh tim TABILER.
MM yang berangkat pada hari jum’at sore dari Jakarta untuk menuju lokasi Binuangeun, Lebak Banten bersama dengan Achmadi, Puji, Febru, Bayu, Alen, Yusrizal dengan dua kendaraan pribadi. Perjalanan menuju lokasi memakan waktu ± 5 jam jika ditempuh dari gerbang tol Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Jum’at pukul 10.30 WIB, tim TABILER sampai pada tempat pertemuan yang telah ditentukan yaitu, Villa Muara Kangen, Desa Muara, Kab. Lebak Banten, tempat ini dipilih karena lokasinya yang berdekatan dengan dermaga. Setelah seluruh tim TABILER berkumpul, brefing pun berlangsung dengan serius namun santai dengan ucapan kata yang sedikit nakal. “Ya, inilah ciri khas dari tim TABILER yang mana kalau berbicara sedikit nakal. Ini yang menjadikan TABILER dikenal dikalangan mania mancing laut”, imbuh Achmadi sambil tertawa.
Sekitar 45 menit brefing pun selesai dan tim menyepakati untuk menyewa dua kapal. Kapal yang digunakan tim adalah kapal KM. Putra Sulung 1 dan KM. Putra Sulung 2. Pada kapal KM. Putra Sulung 1 ditempati oleh Achmadi bersama Puji sang Istri, Tony, Yusrizal, Heru, Alen, kru TVONE (Sigit, Ina dan Putri) dan Kapten Suryadi beserta 4 anak buah kapal (ABK). Sedangkan KM. Putra Sulung 2 adalah Tono, Iyus, Febru, Bayu, MM dan Kapten Ade Komarudin beserta 3 anak buah kapal (ABK). Setelah pembagian tim selesai, tim tampak bersantai-santai untuk melepas rasa lelah dalam perjalanan dari Jakarta menuju Binuangeun yang memakan waktu cukup lama. Rasa kekeluargaan yang terjalin di tim TABILER sangat terasa sekali karena antara satu dengan yang lainnya tampak akrab tanpa mempedulikan status sosial mereka yang berbeda-beda. Tono, menegaskan jika tim TABILER ini menjunjung tinggi azas kekeluargaan tanpa melihat siapa dia dan profesi dia apa. Disini kami sama tidak melihat perbedaaan apapun karena kami adalah keluarga TABILER. Malam semakin larut tim pun memutuskan untuk beristirahan guna menjaga stamina, agar kondisi badan terjaga.

Hari Pertama, 27 Desember 2008
Sabtu, (27/12) pukul 07.00 tim sudah berkumpul kembali dan masing-masing mempersiapkan peralatan mancingnya dan menaikannya kedalam kapal masing-masing baik kapal KM. Putara Sulung 1 maupun KM. Putra Sulung 2 dengan dibantu para ABK. Acungan jempol layak dibei oleh para ABK KM. Putra Sulung 1 dan 2, tanpa dikomandokan mereka dengan sigap menyiapkan segala alat pancing. Sebelum berangkat kami (TABILER, TVONE & MM) sarapan pagi bersama dan berbincang-bincang hingga datangnya komando dari Kapten Suryadi dan Kapten Ade untuk menaiki kapal dan bersiap-siap untuk berangkat. Tepat pukul 08.10 kami pun berangkat menuju Tanjung Selatan, Pulau Tinjil.
Pukul 08.55, tim melakukan mancing Trolling, teknik mancing ini diperuntukkan ikan-ikan permukaan (pelagis) seperti, Barakuda, Marlin, Giant Trevally (GT), Lemadang, dan ikan permukaan lainnya dengan kecepatan kapal 7-8 knot. Sekian lama menunggu tidak terlihat kalau joran disambar ikan, menurut Iyus arus yang tidak bersahabat yang menyebabkan joran tidak disambar ikan. Pukul 10.30 para ABK menyiapkan makan siang dengan menu sayur sop, sarden dan campuran rujak bawang merah, bawang putih serta cabe. Pada pukul 11.35 tim memutuskan untuk mancing dasar karena joran tidak juga disambar ikan. Mancing dasar dengan kedalam laut mencapai ± 70-80 meter disekitaran Pulau Tinjil, Tanjung Selatan ikannya banyak khususnya ikan Krapu, ujar Kapten Ade.
Benar saja apa yang dibilang Kapten Ade, baru 10 menit setelah joran dilempar (pukul 11.45), diawali dari joran milik Tono yang disambar Ikan Krapu Merah dan berhasil diangkat keatas kapal tanpa perlawanan. 5 menit kemudian, Strike teriak Iyus yang tak mau kalah dengan Tono dan berhasil menaikan ikan Krapu Trotol, Andi sang ABK juga tak mau ketinggalan hanya dengan jeda 3 menit Andi berhasil menaikan ikan Krapu Merah. Pukul 12.00 makan siang telah siap disajikan oleh para ABK dan dengan rasa kebersamaan tim pun melahap santap siang bersama.
Setelah makan siang, Kapten Suryadi dengan KM. Putra Sulung 1 memberi isyarat kepada Kapten Ade untuk bergerak ke Ciara tempat berikutnya yang akan dituju oleh tim. Tim kembali memasang joran khusus untuk Trolling agar perjalanan menuju lokasi tidak sia-sia, siap tau pada saat menuju lokasi joran disambar ikan, ujar Febru. Benar saja, pada pukul 14.05 joran bunyi keras, kreek…kreeekk…strike…strike…teriak Iyus, kapten Ade langsung mengurangi kecepatan kapal. Pertarungan terjadi, Iyus yang tidak mau buruannya lepas berusaha untuk menaikan buruannya keatas kapal, para ABK menyiapkan jarok untuk menaikan ikan, setelah bertarung ± 15 menit ikan pun berhasil ditaklukan. Tim pun menyambut gembira dan suka cita. Malam hari pukul 18.20 tim kembali ke Tanjung Selatan untuk mancing dasar dan pada pukul 19.00, Andi, ABK kapal yang mengawali strike dimalam hari dengan berhasil menaikan ikan Kakap Merah keatas kapal, lalu disusul dengan Tono yang berhasil mengangkat ikan Krapu Ekor Kuning.
Tengah Malam sekitar pukul 11.30, Iyus yang mancing dengan menggunakan teknik Popping untuk berburu GT mencoba peruntungan. Hanya selang waktu 2 menit iyus berhasil menyambar GT, pertarungan berlangsung cukup lama dibandingkan siang hari pada saat bertarung dengan Barakuda, setelah 22 menit GT dengan bobot 5 kg pun berhasil ditaklukan dan dinaikan keatas kapal, tim kembali bersuka cita dalam sunyinya tengah malam di Tanjung selatan Pulau Tinjil.

Hari Kedua, 28 Desember 2008
Awal pagi yang indah dengan keindahan Sunrise di Tanjung Selatan, Pulau Tinjil. Seakan mengawali keindahan Sunrise, tim yang tak pernah merasa lelah mengawali hari kedua dengan awal yang baik. Ini ditandai dengan Double strike pada saat tim mancing dasar. Lagi-lagi Iyus dan Tono, ia dua orang ini mengawali hari kedua dengan indah, dengan berhasil double strike dan menaikan jenis ikan yang sama yaitu, ikan Krapu Lodi. Pada KM. Putra Sulung 2 seakan punya Iyus dan Tono semata, ini bukan tanpa alasan karena kedua orang ini saling bersaing dan tidak mau kalah, siri berganti keduanya bersaing menaikan ikan Krapu Lodi. Dimulai pada pukul 10.25 Iyus, pukul 10.30 Tono, begitu seterusnya hingga akhirnya pukul 11.00 tepat, saya (MM) tak mau ketinggalan dengan berhasil menaikan ikan Krapu Lodi, ini menjadi pengalaman pertama saya. Saling ledek-meledek pun terjadi hingga pada pukul 11.10 Tono berhasil menaikan ikan Krapu Lodi dengan berat 1,5 kg. Pada pukul 11.25, KM. Putra Sulung 1 merapat ke KM. Putra Sulung 2 untuk menyudahi dan memutuskan untuk kembali ke darat. Tak lama dalam perjalanan pulang Tono melihat tampak dua ekor ikan yang sedang berkeliaran dekat kapal yang hanya berjarak ± 10 meter. Tim meminta kepada Kapten Ade untuk memutar kapal, begitu kapal memutar arah joran yang digunakan untuk popping pun strike sekitar pukul 11.55. Kapten Ade mempelambat laju kapal, pertarungan langsung terjadi, tim yang menduga kalau ikan kali ini adalah ikan Marlin. Pertarungan sudah memakan waktu 23 menit saat ikan berhasil ditarik mendekati kapal tapi ikan tidak mau menyerah dan melarikan diri ke bawah kapal. Tarik menarik sangat seru terjadi dan para ABK yang telah siap-siap dengan jarog tanpa serius melihat petarungan Iyus, namun sangat disayangkan setelah 28 menit bertarung ikan pun berhasi melarikan diri. Tampak rasa kekecewaaan pada wajah Iyus tapi tim mencoba menyemangati Iyus. Inilah fungsi dari tim jika teman kita gagal janganlah disalahkan tapi diberi semangat lagi, imbuh Tono.
Pada pukul 14.10 menit kapal KM. Putra Sulung 1 dan KM. Putra Sulung 2 merapat kedermaga. Kami langsung menuju Villa Muara Kangen, ikan hasil tangkapan diturunkan dari atas kapal baik yang berada di KM. Putra Sulung 1 ataupun KM. Putra sulung 2. Percakapan mengenai hasil tangkapan pun mewarnai santainya hari minggu yang cerah, tampak beberapa orang pengelola villa sibuk menyiapkan bara api beserta alat panggang ikan. TABILER memutuskan untuk membakar sebagian ikan hasil tangkapan untuk santap siang, tampak semangat dari TVONE pada saat bakar ikan.
Saat MM mewawancarai kru TVONE (Sigit, Putri, Lissabrina) tentang pengalaman apa yang didapat pada saat mancing di laut mereka dengan kompak mengatakan bahwa ini merupakan pengalaman pertama mereka mancing di laut. Dan pada saat MM bertanya tentang TABILER, mereka (Sigit, Putri, Lissabrina) berpendapat kalau TABILER sangat kompak dan solit dengan ciri khasnya yang selalu mengucapkan kata-kata sedikit nakal, ujar kru TVONE. Ketiga kru TVONE pun mengakui kalau mereka mabuk laut, Lissabrina yang juga berhasil strike GT ini mengakui kalau dirinya mabuk laut hingga pusing dan lemas. ˝Itu baru semalaman kalau lebih dari itu mungkin saya bisa bunuh diri“, ungkapnya sambil tertawa.
Setelah ikan matang terpanggang kami pun menyantap ikan hasil buruan dengan lahap. Tapi dibalik itu semua TABILER menyimpan sedikit kekecewaan karena ikan hasil tangkapan kali kurang maksimal. Puji, mengatakan kalau hasil tangkapan ini hanya sekitar 30 % dari hasil tangkapan biasanya pada saat TABILER memancing di Binuangeun sebelumnya. Jenis ikan yang berhasil diperoleh adalah Ikan Barakuda, Ikan Krapu Lodi, Krapu Ekor Kuning, Kakap Merah, GT, Jenahan dan satu Gurita serta satu Ular laut pada saat Trolling yang dilakukan oleh KM. Putra Sulung 1.
Pukul 15.30 kami (TABILER, TVONE, & MM) bersiap untuk kembali ke Jakarta. Sungguh luar biasa dapat mancing bareng TVONE & MM, ujar Tony. Sebelum kembali ke Jakarta kami foto bersama sebagai kenang-kenagan dan merupakan kado terindah akhir tahun 2008. Ndi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar