Kamis, 10 September 2009



The Anxious of Binuangeun Angler (TABILER)
Mancing Bandeng, Tanjung Burung

Sabtu (18/7) bertempat di Tanjung Burung Tanggerang Banten, Tabiler mengadakan acara mancing bersama para Tabileris. Kali ini Tanjung Burung dijadikan salah satu lokasi karena sudah lama para tebileris rindu akan sensasi strike ikan bandeng.
Jalan Bima, Veteran Bintaro dijadikan tempat untuk berkumpulnya para Tabileris untuk trip mancing bandeng kali ini. Mereka (Tabiler) sepakat janjian dilokasi pada pukul 11.00 wib dan Mas Boy (MB) berkesempatan untuk mengikuti jalannya trip mancing bandeng. Para Tabileris yang mengikuti trip kali ini adalah Tom Partomo, Tono, Alen, Agusta, dan Ketua Tabiler Tony H. Putra.
Setelah mempersiapkan piranti pancing serta umpan maka dengan bergegas Tabileris bergerak ke Tanjung Burung. Ditengah perjalanan atau tepatnya didaerah BSD para Tabileris mampir sejenak kesalah satu toko pancing yang ada di BSD guna melengkapi piranti pancing salah satunya adalah membeli pelampung khusus mancing bandeng.
Tiba di Tanjung Burung sekitar pukul 13.00 wib, para Tabileris langsung disambut oleh pemilik kapal. Untuk mencapai lokasi pemancingan bandeng diperlukan perahu untuk menyusuri muara dan membutuhkan waktu ± 15-20 menit.
Setelah perjalanan menyusuri muara kami (Tabileris & MB) pun tiba di Pemancingan Bandeng Bapak Amir. Pemancingan dengan luas 15 hektar dan memiliki kedalam kolam 4 meter terdapat banyak ikan bandeng dengan ukuran bervariatif mulai dari 1 Kg per-2 ekor bandeng sampai bandeng berukuran 3 Kg per-ekor.

Jalannya Mancing
Pukul 13.30 strike pertama berhasil dibukukan oleh alen, joran Maguro Extrem miliknya terlihat begitu melengkung dan terlihat dari kejauhan bandeng memberikan perlawanan, tak lama kemudian bandeng tersebut meloncat dari permukaan air bak seekor marlin yang sedang hook up. “Huuee…Marlin darat euy “, ujar Tono. Akhirnya bandeng dengan bobot 2 Kg berhasil ditaklukan Alen
Alen kembali melontar umpan pelet merah pada gerombolan bandeng yang sedang makan pelet bom yang dilempar kedi, tak lama kemudian Alen kembali strike tanpa membutuhkan waktu lama ikan bandeng berhasil dinaikan namun bandeng kali ini ukurannya tidak terlalu besar.
Tony yang tak mau kalah berhasil strike pula, wuee strike…mana Tono…, ejek Tony kepada Tono. Ikan tampak loncat kepermukaan membuat sensasi tersendiri pada ikan bandeng, Tony pun berhasil menaklukan bandengan dengan bobot 2 Kg.
Karena tak urung strike maka Tono mencoba pindah sementara Tom dan Agusta sedang asik fight bersama bandeng. Kedua berhasil menaikan ikan masing-masing dengan bobot 2 Kg.
Waktu semakin sore sementara Tono belum juga berhasil strike, karena melihat yang lain (Alen, Agusta, Tony dan Tom) asik fight dengan bandeng akhirnya Tono memutuskan untuk pindah kembali kali ini Tono pindah bersama dengan Agusta dan Tom untuk menepati lapak yang paling pojok atau ujung.
Alhasil tak lama menunggu akhirnya Tono berhasil strike dengan muka terlihat senang Tono fight dengan bandeng buruannya, bandeng dengan bobot 1,7 Kg berhasil ditaklukan. Agusta juga berhasil strike tak lama kemudian Tom menyusul karena takut senar beradu dikarenakan bandeng yang berlari kesana-sini akhirnya Agusta geser sedikit ke kanan, keduanya pun berhasil menaklukan bandeng buruannya.
Sore hari sepenuhnya adalah milik Tono sedangkan Alen, Tony, Tom dan Agusta hanya beberapa kali strike saja. 10 ekor bandeng berhasil dinaiki Tono dari berbagai bobot dengan ukuran 1 Kg sampai dengan 2 Kg. “Wuee...gile...Tono ngamuk euy...“ ujar Tony.
Waktu menujuk pukul 17.30 wib, akhirnya para Tabileris memutuskan untuk menyudahi trip mancing bandeng kali ini. Setelah ditimbang ikan total perolehan para Tabileris mencapai 35 Kg. Untuk perkilonya pemilik kolam mematok harga Rp 25.000 per-Kg. ndi


Memancing di Arus Laut Kencang

Memancing di laut memang memiliki sensasi tersendiri, umpan yang disambar ikan-ikan sasaran menjadi suatu daya tarik yang sangat didamba para mania ini. Namun apabila saat memancing di atas kapal dan menemui hambatan berupa derasnya atau kencangnya arus, bagaimana para mania mensiasatinya?

Arus laut merupakan gerakan massa air laut dari satu tempat ke tempat lain secara vertikal/ bergerak ke atas maupun secara horisontal/ gerakan menyamping. Menurut letaknya arus dibedakan menjadi dua yaitu arus atas dan arus bawah. Arus atas adalah arus yang bergerak di permukaan laut. Sedangkan arus bawah adalah arus yang bergerak di bawah permukaan laut.
Faktor pembangkit arus permukaan disebabkan oleh adanya angin yang bertiup diatasnya. Tenaga angin memberikan pengaruh terhadap arus permukaan (atas) sekitar 2% dari kecepatan angin itu sendiri. Kecepatan arus ini akan berkurang sesuai dengan makin bertambahnya kedalaman perairan sampai pada akhirnya angin tidak berpengaruh pada kedalaman 200 meter.

Teknik mancing di arus kencang
Pada saat kondisi arus laut yang kencang, membuat setelan mancing dasaran mengharuskan kita menggunakan pemberat yang berbobot lebih berat. Hal ini diupayakan agar umpan bisa mencapai dasar tanpa jauh terbawa arus. Penggunaan pemberat disesuaikan dengan kondisi kencangnya pergerakan arus.
Semakin berat bobot pemberat yang digunakan, memang beresiko menjadikan beban pada piranti dan tangan menjadi pegal, namun pergerakan arus ini membawa keuntungan seperti adanya pergerakan benda-benda atau mahluk yang merupakan bahan makanan bagi mahluk bawah air.
Jenis rangkaian yang bisa digunakan untuk memancing di arus kencang, seperti umumnya yang banyak digunakan para mania memancing dasaran, seperti menambah ukuran bobot pemberat serta senar kumisan pada umpan agak panjang agar umpan bisa bergerak natural sehingga menarik perhatian ikan sasaran.
Selain itu juga, penyetelan rangkaian dengan menggunakan pemberat/ timah bolong tengah dengan kumisan yang cukup panjang juga sering memperoleh respon bagus untuk menarik perhatian ikan-ikan sasaran .
Selain teknik dasaran, teknik memancing lainnya seperti jigging pun bisa digunakan. Umpan jig yang digunakan haruslah disesuaikan dengan kondisi kencangnya arus laut, selain itu pula sesuaikan penggunaan umpan jig dengan piranti yang digunakan terutama pada joran dan juga rilnya.
Semakin kencang arus laut yang terjadi, semakin besar ukuran dan bobot umpan jig/ lure weight yang akan digunakan. Hal ini dilakukan agar umpan jig bisa cepat masuk ke dasar air laut dan memulai memompa.
Mirip halnya dengan teknik mancing terhadap kondisi arus permukaan (atas). Untuk memancing dengan teknik koncer memang membutuhkan adanya pergerakan arus agar umpan yang digunakan bisa bergerak mengikuti arus. Apabila kondisi arus lemah atau tidak ada sama sekali, kita bisa menggunakan pelampung mancing agar umpan bisa tetap mengambang di bagian permukaan air.
Begitu halnya dengan teknik memancing popping atau kasting. Penggunaan corak warna yang cerah atau terpantulnya cahaya pada umpan yang digunakan, memungkinkan target ikan melihat dan tertarik akan adanya pantulan cahaya berikut gerakan dari umpan untuk kemudian menyambar umpan.

Memancing memang merupakan suatu upaya untuk mencari hasil tangkapan yang memuaskan, namun masih ada hal lainnya yang bisa diambil seperti halnya demi mencari kepuasan serta sensasi dan seni memancing itu sendiri.dari berbagai sumber


Sea Wolf Angler Team Fishing Club (SWAT FC)
Trip Merak, Seru dan Menarik

Berdasarkan kopdar kedua (27/7) yang bertepat di salah satu restoran cukup terkenal di Jakarta Barat. Swat merencanakan untuk trip pada tanggal 17 Agustus 2009 dan Merak, Banten yang dijadikan lokasi untuk trip kali ini.
Hasil dari kopdar Swat yang kebetulan pada saat itu bertepatan pula pada hari ulang tahun Wahyu Utomo atau Toms sapaan akrab teman-teman yang ke 40 membuat suasana kopdar tampak berjalan penuh suka ria. Swat yang memutuskan untuk trip ke Merak, Banten pada tanggal 17 Agustus 2009 juga memutuskan untuk menyelenggarakan upacara kemerdekaan RI ke 64. Kali ini Mas Boy (MB) berkesempatan untuk mengikuti jalannya trip Merak, Banten.
Tepat 20 hari dari rencana trip atau tepatnya pada tanggal 16 Agustus 2009 Swat memutuskan untuk berkumpul pada pukul 23.00 WIB di kediaman kordiantor Swat, Mitrin, dibilangan Jelambar, Jakarta Barat.
Pada pukul 23.00 WIB, personil Swat nampak satu persatu hadir di kediaman Mitrin. Setelah saling sapa mereka terlihat sibuk mengecek piranti pancingnya masing-masing agar apabila ada yang tertinggal atau ada barang yang mengalami masalah dapat dicegah dan dicari solusinya sebelum berangkat trip.
Tepat pukul 24.00 WIB kami (MB & Swat) meninggalkan kediaman Mitrin untuk meluncur ke Merak, Banten. Dalam perjalanan nampak Hadi mendapat telpon dari Mitrin untuk terlebih dahulu mampir ke tempat peristirahatan tol karang tengah untuk makan malam sejenak.
Puas makan malam bersama kami langsung melanjutkan perjalan menuju Merak, Banten. Dalam perjalanan ini kami menempuh dengan melalui ruas jalan tol Jakarta-Merak yang diperkirakan memakan waktu ± 3 sampai dengan 4 jam perjalanan.
Sesampainya di Merak kami menuju dermaga Mabak atau yang tepat berseblahan dengan hotel Pelangi pada pukul 04.00 WIB. Menurut Riko, kapal baru bisa start pada pukul 05.00 WIB. Tepat pukul 05.00 WIB salah satu anak buah kapal (abk) yang bernama Bani menghampiri dan tak lama kemudian barang dan piranti pancing dinaiki ke atas kapal
Dalam trip kali ini diikuti oleh Mitrin, Riko, Hadi, Toms, David, Jimmy DP, dan MB sedangkan untuk kapal Swat menggunakan KM. Indah Jaya dengan kapten Aan dan Bani serta Barja sebagai abk.
Di dalam perjalan menuju satu spot yang bernama Tempurung, seluruh tim Swat terlebih dahulu melaksanakan upacara kemerdekaan RI ke 64 dengan menyayikan lagu Indonesi Raya di atas kapal.
Upacara yang dipimpin langsung oleh kordinator Swat Mitrin terasa penuh dengan semangat yang tinggi serta cinta terhadap bangsa Indonesai pasalnya dalam hal memancing kejadian upacara sebelum mancing merupakan hal yang jarang dilakukan. “Trip kali ini terasa berbeda dari yang lainnya serta menujukan bahwa Swat juga turut senang atas hari ulang tahun RI ke 64 salah satunya kita (Swat) wujudkan dalam upacara di atas kapal,“ ujar Mitrin.
Tak lama setelah melaksanakan upacara tim langsung mempersiapkan piranti pancingnya masing-masing dengan dibantu oleh Jimmy DP sang spesialis simpul dan tackle.
Sesampainya di Tempurung dengan rasa keinginan tinggi untuk strike, satu persatu tim mulai melontar popper kearah karang pulau Tempurung. Kali ini tim memutuskan untuk mancing dengan teknik popping.
Strike pertama diawali oleh Rico, popper miliknya berhasil menarik perhatian blue fin gt (giant trevally) strike…strike…rico mulai fight dan tanpa perlawanan berarti blue fin gt dengan bobot 3 kg berhasil ditaklukan. Hingga pukul 09.00 tim tetap mancing dengan teknik popping namun sayang belum ada sambaran juga.
Kemudian Kapten Aan mencoba untuk menggeser kapal dan kapten menginstruksikan untuk mancing dengan teknik dasaran atau ngoncer. Sekedar informasi bahwa sebelumnya tim telah mancing ngotrek untuk mendapatkan ikan temabang yang akan dipergunakan untuk ngoncer.

Menurut Toms mancing dengan teknik ngoncer lebih efektif jika sasaran yang kita tuju adalah tenggiri. Tak lama Toms berkomentar kepada MB, ternyata Rico yang saat itu ngoncer berhasil strike kembali kali ini joran maguro miliknya terlihat lengkung dan tak membutuhkan waktu lama hanya 5 menit ikan tenggiri dengan bobot 10 kg berhasil ditaklukan Rico.
Tak lama kemudian hujan datang dengan cepat dan makin lama bertambah lebat ditambah dengan tiupan angin yang kencang serta kondisi arus dan ombak yang kurang bersahabat membuat tim berlindung ketengah kapal. Ternyata dengan kondisi seperti ini tampak dari jarak ± 30 meter ikan tenggiri meloncat-loncat ke atas permukaan air laut, kejadian ini kontan membuat yang lain merasa tertantang. Toms, David, dan Hadi nekad hujan-hujanan dengan menggunkan pelampung (life givet) didadanya masing-masing, ternyata tim belum berhasil pula menuai hasil buruan.
Kapten mengeser kapalnya kembali kespot selanjutnya yaitu rumpon, disini terlihat Toms mendominasi hasil tangkapan ikan ekor kuning yang berukuran sekilo tiga sampai satu kilo dan sesekali Hadi juga merasakan tarikan ekor kuning.
Lanjut menuju spot karang batu raden yang bertepat di Pulau Shangyang. Di lokasi ini menurut bani abk terdapat ikan bandeng laut dan tarikannya ok juga, cetus Bani.
Dengan semangat tinggi tim mulai melontar umpan. David yang mencoba untuk handline akhirnya berhasil strike ikan petek, tak lama kemudian barja abk berhasil strike ikan petek pula. Selanjutnya giliran Hadi dan Mitrin yang turut pula merasakan strike ikan petek dan sesekali pula tim memperoleh ikan ekor kuning.
Menjelang sore hari atau pukul 16.00 tim memutuskan untuk kembali ke Pulau Tempurung untuk popping. Lama popping hingga pukul 17.30 ternyata tidak mendapatkan sensasi strike lagi seperti yang dialami oleh Rico. Akhirnya tim sepakat untuk mengakhiri trip kali ini, dengan hasil yang cukup lumayan dan ikan tenggiri 10 kg menjadikan yang terbesar pada trip Merak kali ini.

Seluruh personil Swat mengaku merasa senang dan puas pada trip ini terlebih karena moment upacara kemerdekaan RI ke 64 yang dilakukan di atas kapal. Tim Swat yang diwakili oleh David mengatakan kepada MB mengatakan semoga dengan momen (upacara kemerdekaan RI ke 64) seperti ini Swat akan bertambah pengalaman dan makin solid lagi,“ ujar David. ndi

Lomba Mancing Karyawan IFT (International Fishing Tackle)
Menjalin Tali Silaturahmi Antarkaryawan


Silaturahmi sangatlah penting dalam kehidupan manusia alangkah bahagianya jika ajang silahturahmi dapat mempererat tali persaudaraan. Begitu pula dengan lomba mancing yang diadakan oleh IFT (International Fishing Tackle), dengan diadakannya lomba mancing ini diharapkan dapat dijadikan tali persaudaraan dan dapat saling memperkenalkan karyawan baik atasan maupun bawahan.
Minggu (09/8), pemancingan Rumah Kabeda yang dijadikan lokasi untuk digelarnya lomba mancing antarkaryawan IFT. Alasan kenapa memilih di Rumah Kabeda menurut panitia adalah selain tempatnya bagus dan nyaman ikan juga makannya bagus.
Ketua panitia lomba, Purnomo saat ditemui Mancing Mania (MM) mengatakan bahwa tujuannya diadakan lomba ada dua yang pertama adalah sebagai ajang silaturahmi maksudnya adalah karyawaan antar sesama showroom baik Dunia Pancing Latumenten, Dunia Pancing Gunung Sahari dan Aneka Ragam serta IFT sendiri dapat saling mengenal. Dan yang kedua karena banyak karyawan showroom yang baru maka dengan diadakannya lomba ini setidaknya dapat menambah pengetahuan akan memancing dan nantinya diharapkan karyawan tidak kaku saat melayani pemancing yang datang ke showroom.
Pesyaratan untuk mengikuti lomba mancing ini sendiri menurut Purnomo tidak ada syarat apapun karena ini murni untuk karyawan, bahkan perencanaan selama satu minggu langsung mendapat respon positif dari para karyawan.
Lomba mancing ini merupakan tahap II dari lanjutan lomba mancing antarkaryawan IFT. Panitia menurunkan ikan 2 kuintal + 25 kg ikan super. Lomba ini sendiri disponsori oleh Aneka Ragam & Dunia Pancing serta Umpan Cap Jempol produksi Kang Ito.
Jalannya lomba, lomba yang dimulai pada pukul 09.00 – 16.00 berjalan seru dan menarik pasalnya pemenang sendiri adalah seorang mania wanita. Semua peserta baik pria maupun wanita saling adu kebolehan untuk menjadi yang terbaik dalam lomba ini.
Lomba yang diikuti 60 peserta disesuaikan dengan lapak yang ada dikolam Kabeda yaitu 60 lapak. Ferdi yang unggul terlebih dahulu langsung melejit menjadi juara sementara pada pukul 11.25. Pukul 12.29, Mimin berhasil strike dan ikan dengan bobot 2,6 kg berhasil ditaklukannya, untuk sementara posisi Ferdi masih aman.
Pukul 14.59, Anita dari lapak 60 berhasil strike ikan dengan bobot 2,9 kg berhasil ditaklukannya dan dengan sendirinya Anita berhasil bertengger ke posisi pertama dan Ferdi merosot ke posisi dua. Ditengah-tengah lomba panitia juga memberikan doorprice berupa jam dinding, cara pengundiannya pun sangat unik. Barang siapa yang berhasil strike sebelum musik yang setel panitia habis maka pemancing berhak mendapatkan doorprice tersebut. Ferdi, Ade, dan Ghani berhasil mendapatkan doorprice.
Pukul 16.00 waktu lomba telah usai, keluar sebagai juara pertama adalah Anita dari lapak 60 dengan berat 2,9 kg, posisi kedua Ferdi dari lapak 30 dengan berat ikan 2,7, Mimin dari lapak 21 dengan berat ikan 2,6 kg dan juara total terbanyak dari lapak 18 atas nama Ghani. Selamat kepada para pemenang. Ndi

Juara Lomba Mancing Antarkaryawan IFT
Juara Nama Lapak Kg Hadiah
1 Anita 60 2,9 Uang Tunai Rp 500.000,-
2 Ferdi 30 2,7 Uang Tunai Rp 250.000,-
3 Mimin 21 2,6 DVD Player
4 Rohim 36 1,5 Compo Boom Box
5 Adi 37 1,2 Uang Tunai Rp 150.000,-
6 Riska 59 1,1 Uang Tunai Rp 100.000,-
7 Sri 23 1,1 1 Set Alat Pancing dari Aneka Ragam
8 Ade 08 1,1 1 Set Alat Pancing dari Dunia Pancing
Total Ghani 18 - 1 Set Alat Pancing dari Dunia Pancing & Aneka Ragam