Rabu, 26 Desember 2012

Simulator Mancing

Pengobat Sakau Laut

Simulator yang satu ini bukanlah simulator Surat Izin Mengemudi (SIM) yang sedang hangat diperbincangkan. Bukan pula berlokasi di MT. Haryono, Jakarta Timur, melainkan di toko Bursa Pancing, Jakarta Utara.
uji coba simulator mancing oleh Dedi
            Demi memuaskan para mania yang belanja di Bursa Pancing, kini dihadirkan alat berupa simator mancing. Simulator ini layaknya kita ketika sedang strike dan fight dengan ikan buruan.
            Didukung pula dengan layer lebar 51” sebagai visual untuk melihat buruan ketika sedang fight. Buat para mania yang ingin mencoba simulator ini tentunya sangatlah mudah.
            Menurut Dedi, dengan nominal belanja Rp 300 ribu maka para mania dapat satu kali menjajal simulator ini, berlaku pula keliapatannya. Untuk tiap kali main, ada batasan waktu ketika sedang fight, yaitu lima menit.
monitor simulator
            Dedi juga menjelaskan bagaimana cara bekerjanya alat ini ketika kita sedang main. “Pertama kita pilih dulu mau mancing freshwater atau saltwater, setelah itu pilih jenis ikannya. Kalau sudah tinggal start dan bail arm pada ril dibuka, ketika ada nada “ting” kita mesti cepat menutup bail arm dan itu menandakan umpan dimakan,” ujar Dedi.
            Simulator ini juga memungkinkan anda untuk menguji kekuatan senar, ril dan joran serta melihat action dari joran yang digunakan. Jenis ikan saltwater yang paling digemari pengunjung ialah ikan tuna dan billfish. Sedangkan untuk freshwater, ikan carp, catfish dan bass menjadi favorit.
“Banyak pula pemancing yang ketagihan akan simulator ini, bahkan mereka kebanyakan berujar bahwa bila kondisi laut tidak memungkinkan maka bisa datang ke Bursa Pancing untuk main simulator. Ya hitung-hitung pengobat sakau mereka,” tambah Dedi. MB

New Dua Varian Umpan Jagung Bakar


 
Banyak aroma umpan yang digunakan untuk memikat ikan buruan dan perkembangan aroma khususnya untuk umpan esen sudah mulai banyak dan mudah didapatkan dipasaran.
            Khusus mania mancing galatama tentunya esen sudah tidak asing lagi digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat umpan. Biasanya berbagai aroma esen telah tersedia di box mancing, tinggal mengolah dan mencampurkan saja ketika digunakan.
            Takaran yang tepat serta penggunaan aroma yang pas, terntunya akan berbuah maksimal pada penggunaan umpan. Berikut Mas Boy (MB) hadirkan dua varian umpan galatama mas dengan aroma jagung bakar.

Bahan-bahan :
Bahan I
  1. Esen jagung bakar 5 cc
  2. Esen melon 3 cc
  3. Esen coconut 3 cc
  4. Esen lecchy 3 cc
  5. Pasta strawberry 1 sendok teh
  6. Esen sari laut 4 cc
  7. Esen choya 2 cc
  8. Esen tuna 2 cc
  9. Pasta vanili ½ sendok teh
  10. Sagu 3 sendok makan

Bahan II :
  1. Esen Jagung bakar 8 cc
  2. Esen Melon 5 cc
  3. Esen Coconut 6 cc
  4. Esen leacy 5 cc
  5. Pasta pandan ½ sendok mkn
  6. Esen Sari laut 5 cc
  7. Sagu 3 sendok makan

Cara Membuatnya :
            Langkah pertama persiapkan wadah panci. Tuangkan kesemua bahan yang ada di atas lalu masak dengan api sedang selama 10-15 menit atau hingga umpan menjadi ongol-ongol. Atau bisa pula dimasak dengan cara kesemua bahan dimasukan kedalam kantong plastic kiloan lalu diikat dan cemplungkan ke dalam air mendidih dengan wadah panci, masak umpan hingga 15 menit. Umpan siap dipergunakan. MB

Rabu, 26 September 2012

Serunya Mancing Beunteur dan Jaer



Mancing ikan beunteur dan mujaer ternyata seru juga, inilah yang Saya rasakan ketika memancing ke dua ikan ini di Megamendung, Jawa Barat. Kolam yang berhubungan langsung dengan kali menjadi habitat kedua ikan ini.

Senin (10/9) pukul 09.00, MB mendapatkan ajakan dari Tom Partomo untuk menjajal mancing dengan joran super lentur yang terbuat dari bahan fiber. “Yu, mancing beunteur dan jaer sambil ngetest joran yang baru Saya buat,”ajak Tom ke Saya.

Saya pun langsung meluncur ke Veteran,  Bintaro. Setelah menempuh waktu ± 2 jam, kami sampai di lokasi. Untuk memancing ikan beunteur dan jaer kami telah mempersiapkan mata kail dengan ukuran 0.3, timah bolong berukuran kecil agar umpan cepat tenggelam, senar ukuran 0.12, pelampung dan joran costum berbahan fiber yang sangat lentur.

Piranti yang kami persiapakan ini memang dibuat/dipersiapkan untuk menjajal betotan ikan kecil agar ketika strike dan fight joran terlihat melengkung. Walau memulai mancing di siang hari namun cuaca di lokasi sangatlah sejuk mengingat lokasi yang berada di Puncak, Jawa Barat.

Umpan yang kami pergunakan ialah umpan instant bubuk siap pakai yang kami buat dengan mudah. Strike pertama berhasil diperoleh Tom yang berhasil langsung mendapatkan ikan beunteur.

Terlihat joran buatannya melengkung dan bergetar ketika fight dengan beunteur buruan. Walaupun ukuran dan bobot ikan beunteur tidak lah besar namun ketika kita mempergunakan piranti yang tepat maka sambarannya sangat mengagetkan.

Selanjutnya giliran Saya yang juga berhasil memperoleh beunteur. Wow, seru juga ternyata tarikan ikan beunteur. Tak hanya ikan beunteur yang kami peroleh, ikan mujaer pun juga tak luput menyantap umpan yang kami kailkan.

Kami berdua terus memperoleh ikan beunteur dan jaer, walau lebih banyak ikan jaer yang melahap umpan tidak menyurutkan niat kami untuk tetap memperolah ikan beunteur. Ikan beunteur juga dapat dipancing dengan menggunakan umpan cacing dan kroto, bahkan ada pula racikan khusus yang dibuat dari snack.

Waktu memasuki sore hari, kami langsung mengemas piranti untuk menyudahi trip ngebeunteur kali ini. Sungguh pengalaman mancing ikan kecil yang tak terlupakan. MB

Melestarikan Ikan Tuna Lewat Pemijahan Rekayasa

Di Australia berhasil direkayasa pemijahan ikan tuna sirip biru dalam instalasi penangkaran. Sukses riset itu, dapat menjamin kelestarian spesies ikan yang terancam punah ini.
Ikan tuna sirip biru merupakan jenis ikan yang paling digemari dan berharga paling mahal di pasar dunia. Permintaan utama datang dari Jepang. Lazimnya ikan tuna sirip biru dijadikan Sushi, makanan khas Jepang yang kini sudah mengglobal.

Tidak mengherankan jika jenis ikan tuna itu merupakan yang paling terancam kelestariannya. Sejumlah negara terus berusaha mengerem perburuan ikan pemangsa yang kini jadi jadi makanan kegemaran manusia, dengan cara menetapkan kuota penangkapan yang amat ketat.

Tapi godaan amat menggiurkan dari pasar ikan global, menyebabkan kuota itu semakin sering dilanggar. Sebagai ilustrasi, di pasar pelelangan ikan ibukota Jepang, Tokyo, seekor ikan tuna sirip biru seberat 200 kilogram, mencatat rekor penawaran hingga 100.000 Euro.

Cetuskan gagasan budidaya
Hagen Stehr yang dijuluki "raja ikan tuna Australia" sejak bebeberapa dasawarsa menjadi pemburu ikan tuna paling terkemuka di kawasan perairan "down under". Lapar akan ikan tuna di pasar global, menjadikan Stehr yang kelahiran Salzgitter Jerman, sebagai salah seorang nelayan multi-milioner di kota pelabuhan kecil Port Lincoln di kawasan pantai selatan Australia.

Akan tetapi di awal tahun 90-an, cadangan ikan tuna sirip biru di kawasan endemiknya perairan selatan Australia, merosot amat drastis. Pemerintah Australia mengambil langkah antisipasi untuk mencegah kepunahannya dengan menetapkan kuota penangkapan yang amat ketat.

Kebijakan ini memaksa Stehr banting setir, dari nelayan pemburu ikan tuna menjadi peternak budidaya tuna. Ia tidak lagi memburu ikan tuna dewasa yang memang semakin jarang, tapi membudidayakan anakan tuna di peternakan keramba lautnya. Dengan cerdik, lelaki keturunan Jerman yang sempat jadi anggota tentara legiun asing Perancis itu menyiasati aturan kuota penangkapan tuna.

Investasi mahal
Di keramba atau jaring terapung lautnya, Stehr membudiyakan lebih dari 3000 anakan tuna. Aquakultur atau budidaya perairan adalah bisnis yang investasinya amat mahal dengan risiko tinggi. Untuk menaikan bobot seekor ikan tuna sebanyak satu kiklogram, ikan ini harus memangsa sekitar 25 kilogram pakan berupa ikan kecil.

Di peternakan ikan tuna milik Hagen Stehr setiap harinya diperlukan pakan berupa ikan herring atau sarden sebanyak 30 hingga 40 ton. Bagi Stehr ini ibaratnya permainan taruhan untung-untungan. "Ibaratnya, kita setiap hari memegang uang 30.000 hingga 40.000 Dolar, dan membuangnya ke laut. Setelah itu kita berdoa kepada Tuhan, agar di akhir musim, panenan memberikan keuntungan", papar Stehr dengan serius.

Setiap enam bulan sekali dilakukan panen ikan tuna dari keramba budidaya. Sebagian besar ikan yang dipanen diekspor dalam bentuk ikan beku utuh ke Jepang.
 
Revolusi budidaya ikan tuna
Hagen Stehr sebetulnya bisa dengan tenang melanjutkan bisnis dari budidaya ikan tuna di jaring terapung yang sudah tergolong sukses. Juga ia bisa pensiun dan menikmati kekayaan yang dikumpulkannya. Namun Stehr justru memulai proyek baru yang amat ambisius.

Di kawasan pantai terpencil Arno Bay, sekitar 200 kilometer dari Port Lincoln, ia melaksanakan sebuah proyek rahasia. Yakni merekayasa pemijahan ikan tuna sirip biru di dalam keramba. Sejauh ini, pemijahan ikan tuna tidak alami seperti itu nyaris mustahil terjadi.

Areal perusahaan pemijahan ikan tuna "Clean Seas" di Arno Bay mirip dengan kubu pertahanan yang dijaga amat ketat. Stehr memanggil para ilmuwan pakar perikanan dari Denmark, Jepang dan AS untuk bekerja di lembaga risetnya. Sejauh ini sudah ditanamkan modal sekitar 35 juta Dolar dalam proyek penelitian itu.

"Ikan tuna jauh lebih peka dibanding jenis ikan lainnya", kata pakar biologi Morton Deichmann. "Jika merasa stres, ikan ini mogok makan dan mati. Amat sulit memeliharanya dalam keramba tanpa membuatnya cedera. Kami mula-mula harus belajar bagaimana hal itu bisa dilakukan", tambahnya.
 
Perjalanan virtual
Masalah lainnya, ikan tuna sirip biru biasanya memijah, setelah menempuh perjalanan ratusan kilometer pulang pergi di perairan bebas. Di Australia, biasanya ikan tuna menempuh rute perjalanan dari pantai selatan menuju pantai barat hingga ke Papua Nugini dan balik lagi ke tempat awal. Untuk menempuh jarak ini diperlukan waktu lima bulan.

Stehr melontarkan gagasan cemerlang yang kelihatannya sederhana. Yakni menipu ikan tuna, seolah-olah sdah menempuh perjalanan ratusan kilometer. Pada kolam pemeliharaan sepanjang 40 meter dilakukan rekayasanya. Arus air, kandungan garam serta suhu air terus diubah dan disesuaikan dengan kondisi rute alami ikan tuna.

Rahasia lainnya yang memainkan peranan amat besar, adalah instlasai pencahayaan yang dikendalikan komputer, yang menipu ikan tuna dengan fase siklus bulan mati hingga bulan purnama, hingga gambaran rasi bintang tertentu. "Kami menciptakan perasaan pada ikan-ikan itu sudah menempuh perjalanan ratusan kilometer. Dengan itu mereka kemudian akan memijah dan memproduksi banyak anakan", kata Stehr.
 
Sukses memijah
Experimen dimulai Oktober 2006. Helikopter menerbangkan induk ikan tuna seberat 200 kilogram ke instalasi riset "Clean Seas" di Arno Bay. Selama dua tahun terus dilakukan rekayasa perjalanan virtual. Terobosan sukses terjadi 12 Maret 2009, ketika pertama kalinya induk tuna memijah. Sebuah momen bersejarah bagi Stehr dan para ilmuwan penelitinya.

Namun hingga sukses budidayanya masih diperlukan waktu lama. Anakan ikan sepanjang 10 sentimeter dari pusat riset harus diternakan terlebih dahulu di keramba terapung di lautan. Baru pada tahun 2015 generasi pertama ikan tuna hasil pemijahan itu diperkirakan dapat dipasarkan.

Jika semua lancar, terbuka bisnis bernilai ratusan juta Dolar. Bagi Hagen Stehr itu bukan tujuan utama. "Cadangan ikan tuna sedunia semakin terancam. Apa yang kami lakukan di sini adalah jalan yang tepat, jika kita di masa depan masih ingin makan ikan tuna. Tidak ada alternatif lain", katanya.

Hagen Stehr yang dulu dengan armada penangkap ikan tunanya, ikut adil menguras cadangan alami, kini justru membudidayakannya, dan dengan itu sekaligus menjamin kelangsungan hidup ikan tuna serta bisnisnya
sumber : http://www.dw.de/dw/0,,3325,00.html

Selasa, 08 Mei 2012

Trip Bursa Pancing dan Sumber Mulia

Pelatihan dan Pengenalan Kolam

Minggu, 04 Maret 2012 karyawan Bursa Pancing dan Sumber Mulia mengadakan trip mancing bersama yang diperuntukan para karyawan baru khususnya karyawan showroom sales promotion girl (spg).
            Trip kolam ini memang dipersiapkan untuk mengenalkan cara memancing dan menggunakan piranti pancing secara langsung di pemancingan. Acara ini memang dipersiapkan khusus dan kolam Telaga Citra, Jakarta Barat, dipilih sebagai lokasi mancing bersama.
Menurut Dedi selaku kordinator trip mengatakan bahwa mancing bersama ini karyawan dituntut untuk mahir dan tau secara langsung menggunakan piranti pancing sehingga pada saat berhadapan langsung dengan costomer menjadi tahu akan kegunaan piranti pancing yang digunakan di pemancingan.
santy > bawal tangkapan
“Dalam waktu setahun biasanya Sumber Mulia Fishindo Group mengadakan trip pengenalan mancing untuk karyawan SPG sebanyak 3 kali, baik itu trip freshwater ataupun saltwater.” tambah Dedi
            Acara dimulai dari pukul 10.30 hingga 13.30, kolam galatama bawal menjadi saksi trip perdana karyawan Sumber Mulia Fishindo Group. Begitu peserta sampai dilokasi, peserta langsung mempersiapkan piranti dan umpan ikan hiu yang akan digunakan nantinya.
            Sebagian peserta trip kebanyakan adalah karyawan wanita, begitu dimulai peserta mulai mengayunkan jorannya ke berbagai sisi kolam. Dengan dipandu oleh Ipung dan dedi mereka nampak menikmati sensasi tarikan bawal, bahkan Santi sampai terkejut ketika umpan pertamanya disambar ikan bawal buruan.
            Satu persatu peserta dapat menaikan ikan bawal dengan berbagai ukuran dan nampak senang dan bersemangat dari wajah para peserta, maklum memang sebagian pemancing wanita ini tergolong pemancing baru.
            Pukul 13.30 lomba harus disudahi, meski mancing hanya beberapa jam saja, terlihat peserta nampak enjoy dengan trip yang diadakan ini. Sebagai moment yang tak terlupakan dalam trip perdana ini para peserta mengabadiakannya dengan foto bersama di pemancingan. ndi

fishyforum@minapuri

One Day Fishypond Turnamen 2012
   Sabtu, 17 Maret 2012 Fishy Forum mengadakan lomba galatama yang berbeda dari pagelaran yang umumnya. Lomba yang diadakan selama satu hari penuh ini mengambil tema One Day fishypond Turnamen, yang diadakan di kolam galatama bawal dan patin Mina Puri, Ciledug, Tangerang.

   Sejak di posting di Fishy Forum (FF), antusias para member FF untuk mengikuti acara ini sungguh sangat fantastis. Maklum saja hanya dengan tiket Rp 150 ribu peserta sudah mendapatkan kaos, esen oplosan dan tentunya mancing ditahap penyisihan yang dilakukan di kolam galatama bawal.

   Aturan main di penyisihan kolam bawal, peserta hanya diperkenankan menggunakan satu mata kail dan ikan harus hook up sempurna alias kail menacap di mulut. Umpan yang dipergunakan hanya ongol-ongol/aci, susu telur dan pelet saja. Peserta tidak diperkenankan menggunakan jasa kedi, alias wajib melepas mata kail sendiri.
   Sebanyak 46 peserta adu strategi di kolam bawal dan kategori untuk masuk final di galatama patin dilihat berdasarkan perolehan ikan induk dan ikan prestasi. Masing-masing 10 pemenang ikan induk dan 13 pemenang ikan prestasi berhak melaju ke final.

   Lomba di galatama bawal berlangsung selama dua sesi, tiap sesi berlangsung selama satu setengah dan lapak kembali diundi disesi kedua. Hingga lomba berakhir pada pukul 15.00 sudah terdapat nama-nama sebanyak 23 peserta yang berhak lanjut ke final.

   Diantaranya adalah, Erwin, Satria Bergitar, Ronstef, Rudi Full, Rimbang, Burhanudin, Dany Strom, Neng Ipah, MLK, Jabrik, Siyusi, Setiyono, Gendut, Ndu Nde, Agung, Boyocing, Panca, Bebek, Jenaha, Dapp 1, Abu Yoga, Hidayat dan Mesmey.
  
   Final berlangsung selama 3 jam, peserta langsung tancap gas ngebetot joran untuk menaklukan ikan patin. Peserta terlihat begitu menikmati tarikan ikan patin terlebih kala itu ikan makannya sangat bagus. Hingga lomba berakhir Boyocing, lapak 42 keluar sebagai juara pertama dengan berat ikan 9,2 kg yang berhasil menaklukan ikan di detik akhir dan juara prestasi pertama diraih Siyusi dengan perolahan ikan 73 kg. ndi

Selasa, 14 Februari 2012

Relix Fishing Tournament – Telaga Kemayoran

5 Menit Persaingan Ikan Merah

Di awal tahun 2012 atau tepatnya hari minggu, 15 Januari 2012, Relix Fishing Tournament digelar di pemancingan Telaga Kemayoran, Jakarta Pusat. Sebanyak 50 lapak yang ada dipenuhi mania mancing.

Lomba yang berlangsung pukul 13.00-17.00 berjalan sangat menarik dan ketat, meski saat lomba hujan namun tidak menyurutkan peserta untuk beranjak dari tempat duduk yang ada di lapak kolam. Sebelumnya saat daftar ulang dan pengundian lapak panitia juga memberikan esen gudang dan umpan K178 dari Ronson kepada peserta lomba.


Begitu aba-aba dimulai peserta langsung mengayunkan joran masing-masing. Diantara peserta lomba terselip dua angler wanita yang turut memeriahkan lomba, keduanya nampak enjoy ketika berhasil strike dengan ikan buruan.

Namun ditengah lomba lapak 30 yang dihuni angler wanita ini terlihat lengah alhasil begitu umpan dilahap ikan joran langsung terjun bebas ke kolam. Dengan diakali oleh kedi akhirnya joran kembali didapat dan ikannya pun masih hook up di mata kail. “Ya nyebur deh, tapi untung dapet lagi…,” ujarnya sambil tersenyum.

Bersamaan dengan jalannya lomba panitia juga mengundi doorprice piranti pancing. Terlihat pula stand Aneka Raya Pancing (ARP) yang ambil bagian meramaikan acara Relix Fishing Tournament. Menurut Alip, selaku pihak ARP mengatakan bahwa selain buka stand ARP juga mengenalkan produk ril terbaru, yaitu ril Relix Tremor dan Morbid yang keduanya dibekali 10 buah ball bearings.

Ketika lomba memasuki lima menit akhir lapak 42 membuat gebrakan dengan berhasil mengangkat ikan merah seberat 6,45 kg dan berhasil pula menggeser lapak 39 yang awalnya memimpin dengan berat 5,35 kg.

Adalah Marlon atau Bondan yang keluar sebagai juara pertama, mengatakan bahwa kunci suksesnya adalah tetap kunsisten melempar umpan pada satu titik. Strategi yang diterapkannya sukses besar, umpan belut yang digunakan berhasil memperoleh induk terberat satu.

Sementara itu, Harry selaku pemilik kolam mengatakan jika event ini sangat mendapat respon positif dari mania mancing. Dirinya berharap event ini dapat terus berlanjut antara pihak Telaga Kemayoran dan ARP. “Saya cukup kualahan menerima telp peserta lomba, responnya luar biasa bahkan waiting list hingga 39 orang,” ujar Harry. MB

Pemenang Relix Fishing Tournament

Trberat 1 Bondan Lpk 06 10,25 kg Rp 9 juta+Ril Shimano Nasci C3000
Trberat 2 Anggun Lpk 01 8,55 kg Rp 4 juta+Ril Shimano Sienna 2500FB
Trberat 3 Bassterra Lpk 45 8,35 kg Rp 2 juta+Ril Shimano Catana 2500FB
Trberat 4 Dewa Lpk 20 7,85 kg Rp 1.5 juta+Joran relix Navigator
Total Bassterra Lpk 45 103,65 kg Rp 800 ribu+Ril Relix Tremor LE2500
Total Inem Suing Lpk 23 79,40 kg Rp 600 ribu+Ril Relix Carnival 3000
5 kg Putra Balebat Lpk 47 6 ekor Rp 600 ribu+Ril Relix Carnival 3000

Referensi Umpan Galatama Patin

Pada edisi ini Mas Boy (MB) mencoba menghadirkan umpan untuk galatama patin dengan berbahan esen serta tambahan pasta. Umpan ini dapat pula dijadikan referensi bagi para mania saat hendak mancing galatama patin.

Cara membuat umpan ini sangat mudah karena dalam pembuatannya sangat lazim diketahui oleh banyak mania mancing saat membuat umpan. Biasanya pengelola pemancingan galatama patin pada hari-hari tertentu memainkan paket pada lomba yang digelar, untuk itu perlu diperhatikan banyaknya takaran umpan esen atau pasta yang digunakan untuk membuat umpan.

Berikut bahan-bahan yang dipersiapkan :

1. Almound esen 1 sendok teh
2. Tenggiri esen 2 sendok teh
3. Sari laut esen 1 sendok teh
4. Nangka pasta 2 sendok teh
5. Sagu 4 sendok makan
6. Air 1 gelas

Cara Membuatnya :
Persiapkan wadah panci untuk meracik umpan lalu tuang bahan-bahan esen dan pasta menjadi satu lalu aduk biar tercampur rata terlebih dahulu. Setelah itu masukan sagu dan air. Masak umpan sambil di aduk-aduk hingga menjadi ongol-ongol , lama masak umpan sekitar ± 15 menit. Umpan siap dipergunakan.

Untuk menggunakan umpan ini saat mengikuti lomba paket anda tinggal menambahkan komposisi takaran umpan yang anda gunakan sesuai dengan keinginan atau selera. Selamat mencoba dan Salam strike. MB

Senin, 23 Januari 2012

Freshwater-Godong Ijo

Primadona Baru Sistem CnR

Buat di pemancingan nampaknya penerapan sistem CnR seakan menjadi trend baru dikalangan mania mancing. Sudah ada beberapa pemancingan yang menerapkan sistem CnR. Aplikasinya pun terinspirasi dari pemancingan yang ada di negeri seberang, yaitu Thailand dan Malaysia.

Seperti halnya di pemancingan Godong Ijo, Cinangka Raya, Bojongsari, Depok. Awalnya pemancingan ini buka pada bulan Mei 2009, dengan menerapkan sistem mancing kiloan. Seiring berjalan selama satu tahun atau tahun 2010, Chandra Gunawan Hendarto, selaku pemiliknya menerapkan sistem CnR.

Saat itu jenis ikan lele dan patin dengan ukuran mulai dari 4-10 kg. Ikan dari dua jenis ini didatangkan dari Karawang dan Jawa Timur. “Terkadang pemancing berkomentar untuk enggan membawa pulang ikan, oleh karena itu dibuatlah aturan CnR,” ujar Sarman selaku pengelola pemancingan Godong Ijo.

Di tahun 2011, pemilik memasukan ikan jenis khan ke dalam kolam. Total ikan jenis khas yang ada hingga kini sebanyak 87 ekor dengan ikan terberat 37 kg sebanyak 4 ekor. Total ikan lele dan patin sebanyak 3 ton, terberat patin 16 kg dan lele 14 kg. Sedangkan total ikan mas yang ada berkisar 5 ton.

Jangan ditanya ketika anda bisa berhasil strike ikan jenis khas, sensasinya sungguh luar biasa ampuh tarikannya. Dibutuhkan minimal waktu 45 menit untuk mania mancing yang memiliki tenaga ekstra dan lihay dalam teknik mancing, waktu tercepat untuk menaikan ikan ukuran 20-25 kg.

Dari data yang MB peroleh bahkan ada mania mancing yang membutuhkan waktu hingga dua setengah jam untuk dapat menaklukan jenis khan berukuran 32,5 kg, woow luar biasa.

Saat MB mendatangi lokasi terlihat pula empat pemancing wanita yang sedang mancing. Adalah Jeny, Ossy, Hanny dan Lies yang sedang asik merasakan sensasi strike ikan buruan, namun sayang ke empat pemancing wanita ini belum mujur untuk merasakan sensasi tarikan jenis khan.

Di Godong Ijo sendiri memang memudahkan bagi pemancing bagi yang ingin tidak repot karena pihak Godong Ijo juga memfasilitasi piranti pancing dengan menyewakannya. Untuk joran dan ril kelas 8 kg panitia menetapkan sewa sebesar Rp 20 ribu dan untuk joran dan ril yang kelas 8 kg ke atas atau khususnya untuk berburu jenis khan, pengelola mematok harga sewa Rp 50 ribu.

Aturan Main

Di Godong Ijo, pengelola menetapkan tiket sebesar Rp 100 ribu untuk satu sesi selama empat jam persatu joran dan wajib menggunakan satu mata kail berukuan nomer 12. Sedangkan bagi yang ingin mengikuti jackpot, para mania dikenakan biaya Rp 150 ribu dengan ketentuan yang sama. Adapun kategori jackpot terbagi menjadi dua, yaitu jackpot harian dan bulanan.


Dari tiket sebesar Rp 150 ribu dibagi menjadi dua dengan rincian, Rp 20 ribu untuk masuk ke jackpot harian dan Rp 25 ribu untuk jackpot bulanan selebihnya untuk administrasi. Para mania juga akan dibantu oleh tenaga kedi yang terlatih dan untuk dapat berpose dengan ikan jenis khas para mania wajib nyemplung ke kolam.

Sebelum mulai mancing, para mania dapat membeli ikan mas terlebih dahulu oleh panitia. Tiga ekor ikan mas berukuran 2-3 jari seharga Rp 10 ribu, atau dapat pula menggunakan pelet. Untuk umpan yang dilarang adalah daging ayam dan usus.

Hal ini dilakukan untuk menghindari kematian pada ikan, maklum ikan ini membutuhkan waktu lama untuk bias mencapai ukuran jumbo. Godong Ijo buka setiap hari dari pukul 09.00-22.00.

Sarman-Pengelola Godong Ijo
Di Booking Hari Kamis


Eits… nanti dulu jangan salah persepsi akan pengertian di Booking hari kamis. Maksudnya adalah Sarman kerapkali di telp para mania untuk membooking tempat atau saung. Pasalnya jika dating dadakan pada hari sabtu dan minggu takut pemancing yang tidak dapat lapak.

Oleh karena itu biasanya pemancing sudah mulai membooking tempat pada hari kamis. Bahkan tidak hanya meminta lapak saja, terkadang ada pula yang sekalian booking piranti pancing sewaan.

Undian Gratis Mancing
Monster Fish Fishing in Thailand


Sejak diterapkan sistem CnR di Godong Ijo, Chandra Gunawan Hendarto memberikan apresiasi kepada para mania yang mancing di tempatnya dengan cara memberikan kupon undian untuk enam orang yang akan diundi pada tanggal 8 Juli 2012.

Setiap belanja tanaman, makan dan mincing senilai Rp 100 ribu berhak mendapatkan satu kupon undian, berlaku pula kelipatannya pada hari yang sama.
Pemenang akan dibawanya untuk mancing di Bungsamram, Thailand, selama 4 hari 3 malam. So… tertarik untuk mancing di Thailand? Sebelumnya rasakan dulu sensasi strikenya di Godong Ijo, kolam dengan luas 80x20 dan dalam 5 meter ini siap untuk menantang adrenalin anda.

Jenny Suhendra
Lady Angler


Disela aktifitasnya Jenny turut menyempatkan diri bersama teman-temannya untuk mancing di Godong Ijo. Meski tergolong pemancing pemula namun Jenny terlihat asik memainkan jorannya ketika strike dengan ikan buruan.

Sayang Jenny belum berhasil menaikan ikan Jenis Khan. “Saya akan kembali lagi untuk bisa menaklukan ikan Jenis Khan,” ujar Jenny Saat dikonfirmasi MB. MB

Kamis, 19 Januari 2012

Advetorial

Super Frog

Tanaka Quality Lure
Lure Frogy kualitas jempolan hadir sebagai lure andalan dalam menggoda ikan predator buruan, seperti ikan gabus (common snakehead) dan toman (red snakehead).
Segera miliki lure froggy ini dan buktikan sendiri kemampuannya. MB

Harga Rp 60.000,- /item
(blm trmasuk ongkir)

Minggu, 08 Januari 2012

Info Kapal Binuangeun


1. KM Putra Sulung 1

Panjang : 17 Meter
Lebar : 5 Meter
Dilengkapi dengan : 2 Kamar tidur, Kamar Kecil, Dapur.
Elektronik : GPS dan Fish Finder
Mesin : Mitsubishi 6D 16
Nachoda : Suryadi
Harga Sewa : Rp6.000.000,00
Waktu Sewa : Sehari Semalam
Kapasitas Pemancing : 7 Orang

2. KM Putra Sulung 2

Panjang : 15,5 Meter
Lebar : 4,5 Meter
Dilengkapi dengan : 2 Kamar tidur, Kamar kecil, dan Dapur
Elektronik : GPS dan Fish Finder
Nachoda : Ade
Harga Sewa : Rp5.500.000,00
Waktu Sewa : Sehari Semalam
Kapasitas Pemancing : 6 Orang

Yang berminat bisa menghubungi Bpk. Suryadi
No. Telepon : 085215240196 atau 02525600490

Ekspedisi Tual

Surganya Sport Fishing

Tual merupakan sebuah kota di Provinsi Maluku, Indonesia. Kota yang berada di Indonesia Timur ini menyimpan berbagai hot spot untuk memancing khususnya untuk para mania pecinta sport fishing seperti popping dan jigging. Pada edisi fokus ini kami menurunkan laporan tentang perjalanan mania mancing pecinta sport fishing di Tual, Maluku Tenggara.

Maluku atau yang dikenal secara internasional sebagai Moluccas adalah salah satu provinsi tertua di Indonesia. Ibukotanya adalah Ambon. Pada tahun 1999, sebagian wilayah Provinsi Maluku dimekarkan menjadi Provinsi Maluku Utara, dengan ibukota di Sofifi. Provinsi Maluku terdiri atas gugusan kepulauan yang dikenal dengan Kepulauan Maluku.

Trip mancing kali ini dilaksanakan di Kota Tual. Kota Tual merupakan sebuah kota di Provinsi Maluku, Indonesia. Kota Tual pernah menjadi bagian dari Kabupaten Maluku Tenggara. Pembentukan Kota Tual sebagai daerah otonom pun pernah dipertentangkan secara hukum oleh beberapa pihak yang merasa tidak puas, kemudian berakhir di putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia yang menyatakan bahwa Kota Tual tetap sah dan memenuhi syarat sebagai kota otonom. Kini pemerintahan kota di sana telah berjalan efektif.

Kabupaten Maluku Tenggara terdiri atas 4 kecamatan, yang dibagi lagi atas 26 desa dan 3 kelurahan. Ibukota kabupaten ini adalah Tual. Kota Tual yang memiliki Luas 254,39 km² banyak menyimpan potensi, khususnya akan potensi wisata bahari tidak hanya itu potensi laut yang masih terjaga membuat Tual juga dikenal sebagai salah satu spot sport fishing yang terkenal bahkan sudah mulai tersebar ke mancanegara.

Ajakan Ke Tua
Berawal dari obrolan ringan tentang mancing, tak diduga tercetus untuk trip mancing bareng yaitu ekspedisi mancing ke Tual, Maluku dan setelah dilakukan beberapa kali pertemuan dengan para mania, maka diputuskan untuk trip mancing selama 9 hari yaitu dari tanggal 22 November sampai dengan 1 Desember 2011. Dengan asumsi perjalanan pulang pergi 3 hari dan Mancing 6 hari di atas kapal.

Setelah satu sama lain berkoordinasi, maka para mania yang terdiri dari Iwan, Yonk, Hadi, Antoni dan Verdi selaku pemandu mancing di Tual nanti sepakat untuk trip ke Tual dan disepakati jika nanti sudah di Tual teknik mancing yang digunakan adalah popping.

Seperti diketahui bahwa mancing dengan teknik popping butuh tenaga ekstra untuk bisa strike dan fight dengan ikan buruan. Belum lagi jarak tempuh antara Jakarta dan Tual yang cukup memakan stamina, jadi disini para mania dituntut untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit saat trip berlangsung.

Tanggal 22 november 2011 kami pun berangkat dari Jakarta melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta). Berangkat dari bandara Soetta, Jakarta sekitar pukul 01.30 WIB, selama 2 jam ditempuh akhirnya sampai juga di Bandara Pattimura Ambon dan dari sana langsung melakukan penerbangan lagi ke Bandara Tual-Maluku dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam.

Tiba Di Tual
Sekitar pukul 08.00 WIT kami tiba di Bandara Tual, dari bandara ke dermaga kapal yang akan kita pakai sangatlah dekat tetapi apa mau dikata setelah semua sudah prepare dan siap berangkat, ternyata koper dan peralatan piranti mancing milik Hadi, yang merupakan salah satu tim dari kami tertinggal di bagasi Bandara Pattimura, Ambon.

Mau tidak mau kami harus tunggu penerbangan berikutnya dan menunda keberangkatan mincing. Syukurlah setelah semua barang tiba di Tual dalam kondisi baik dan tidak ada barang yang hilang.

Akhirnya sekitar pukul 18.30 WIT kamipun langsung berangkat menuju ke spot-spot potensial yang ada di Tual dan pertama kali yang kami tempuh adalah spot paling terjauh dari beberapa spot yang ada, perjalanan menuju spot pertama di tempuh dengan waktu sekitar ± 5 jam dari dermaga.

Jalannya Trip
Pada hari pertama mancing yaitu saat pagi menjelang, semua anglers bersemangat untuk mancing dengan tehnik sport fishing yaitu salah satunya Popping.
Adrenaline langsung terpacu saat melihat spot potensial di Tual ini, pemandangan yang begitu indah, ditambah cuaca yang sangat mendukung dan yang membuat spot ini amazing adalah karang-karang besar yang berada di bawah permukaan laut dengan ke dalaman air laut sekitar 20-40 meter. Perfect for sport fishing…

Tak menunggu lama, kamipun langsung menyiapkan piranti popping dan dalam hitungan menit popper-poper mulai berterbangan mulai dari jenis chugger, pencil dan yang lainnya. “Strikessssss……….. Strikesssss……….,” Iwan mengawali strike dan sekitar 5 menit ikan pun naik dan ternyata Baracudda besar dengan ukuran sekitar ± 20 kg.
Anglers yang lainnya pun langsung berujar, “ikan selain GT, gak masuk hitungan ya,”. Iwan hanya tersenyum dan langsung bergabung kembali dengan teman-teman yang lainnya. Saat semuanya bersemangat dan fokus ber-popping ria, giliran Hadi yang terkejut saat popper yang digunakannya disambar GT besar.

Bunyi ril shimano dan lengkungan Joran Maguro Napoleon pun membuat sensasi popping semakin terasa. Tenaga ikan yang begitu besar membuat perlawanan semakin sengit dan terlihat stamina Hadi mulai menurun karena terkuras dengan perlawanan ikan yang pantang menyerah. semua rekan-rekan terus memotivasi Hadi, walaupun agak lama dalam menghajar ikan tetapi akhirnya GT dengan bobot ± 25 kg berhasil dinaikkan ke atas kapal dan setelah mendokumentasikan, ikan GT yang di dapat langsung dilepaskan kembali ke laut.

“Ini merupakan pengalaman yang pertama buat saya mendapatkan GT Besar, suatu pengalaman yang sangat spektakuler dan luar biasa,” ujar Hadi di sela-sela helaan nafasnya akibat kelelahan sehabis menghajar ikan.

Setelah Hadi, kini giliran anglers lainnya yang mendapatkan strike, mulai dari Iwan, Yonk, Antoni dan Verdi. Semua ikan yang naik ke atas kapal adalah ikan GT Mama yaitu kisaran beratnya di atas 15 kg ke atas.

Begitu memasuki siang hari, semua beristirahat di kapal untuk makan bersama, bercanda ria dan sharing hingga tidak terasa hari mulai sore kami pun kembali Popping dan bagaikan Gatot kaca yang ototnya dari baja dan tak kenal lelah, kami pun heran kenapa tenaga dan semangat kami terus berkobar-kobar untuk terus menerus melakukan popping. Mungkin karena spot dan ikan-ikan disana sangatlah potensial jadi adrenalin ikut terpacu tinggi.

Strikeeeeeeee… Giliran Antoni yang membuat kejutan, dengan penuh semangat langsung menghajar ikan dan beberapa lama kemudian ikan pun menyerah. Ternyata GT super big mama karena ikan diperkirakan di atas 30 kg, semua bersorak sorai meluapkan kegembiraan atas keberhasilan menaklukan GT dan setelah diabadikan untuk dokumentasi foto GT Big Mama pun kembali di release.

Sebagai informasi saja bahwa semua ikan GT yang di dapat langsung dilepaskan kembali atau dikenal di dunia mancing dengan nama atau sebutan “sistem Cats and Release (CnR), ini merupakan kesepakatan semua anglers di awal trip dan demi untuk menjaga potensi dan populasi ikan GT yang berada di Tual.

Memasuki malam hari semua anglers tampak lelah dan memutuskan untuk istirahat total demi pemulihan tenaga untuk mancing esok harinya. Tim berharap perburuan GT akan terjadi lagi seperti di hari pertama.

Dihari kedua dengan spot yang berbeda, semua anglers bangun pagi hari salah satu anglers berucap “waktunya berolah raga, it’s popping times…”
Tidak jauh berbeda dengan spot hari pertama, spot kedua ini pun sangat menjanjikan hampir semua anglers setiap harinya rata-rata strike hingga 15 ekor GT besar perorang dan yang lebih menakjubkan lagi, yaitu pada saat Yonk mendapat sambaran GT besar. Dengan tenaga full power dan tehnik tinggi, GT besar yang diperkirakan sekitar 40 kg pun ditaklukan hanya dalam waktu 7 menit, luar biasa… fantastis..!!

Ketika sore mulai memasuki malam hari, beberapa anglers mencoba memancing dengan tehnik sport fishing lainnya, yaitu teknik Jigging. Ternyata spot kedua ini potensial juga untuk jigging karena hampir semua anglers mendapatkan strike dan salah satunya adalah Iwan yang berhasil mendapatkan tuna gigi anjing dengan ukuran yang lumayan besar.

Memasuki hari ketiga dan ke empat, spot yang kami datangi semakin dekat ke arah pulang, yaitu arah ke dermaga. Seperti biasa, kami memulai pagi dengan mancing tehnik popping. Walaupun untuk kualitas spot masih kalah dari spot pertama dan kedua, namun ikan di hari ketiga dan ke empat tetap banyak tetapi untuk ukuran berkisar 10 kg.

Tual merupakan surganya pemancing Sport Fishing karena selain pemandangan yang sangat indah, potensial alam dan kekayaaan dalam lautnya luar biasa beraneka ragam. Kamipun menyempatkan menikmati semua itu, air laut yang begitu jernih membuat kami tergiur untuk berenang bersama-sama dan berbaur dengan penduduk setempat untuk menikmati lebih dalam surganya alam Indonesia.

Hari kelima yang seharusnya semua anglers masih masuk jadwal mancing, terpaksa dibatalkan karena ada beberapa faktor yang tidak bisa dielakkan. Walaupun ada rasa kecewa beberapa anglers karena masih penasaran untuk mancing lagi tetapi akhirnya dengan lapang dada semua anglers memutuskan untuk kembali ke dermaga dan beristirahat di kota tual selama 1 hari.

Sambil menunggu jadwal penerbangan dari Tual-Ambon-jakarta kami sempatkan untuk berjalan-jalan mengelilingi kota Tual. Kami disambut keramahan dari penduduk local dan tak ketinggalan pula untuk mencicip makanan serta minum khas daerah ini. MB (seperti dikisahkan hadi dan iwan)

Hadi Hamzah
Potensi Indonesia Timur

Walaupun telah beberapa hari tiba di Jakarta tetapi hampir semua anglers masih terus terbayang-bayang semua kenangan indah mancing di Tual, bahkan Hadi pun juga bertutur demikian.

“Potensi Sport Fishing yang sangat luar biasa indahnya menggoda selalu untuk kami berharap dapat kembali mancing disana, bahkan kami menganggap Tual adalah salah satu surganya pemancing sport fishing khususnya di perairan timur Indonesia,” ujar Hadi. MB

Iwan Purnama
Determinasi Tual


Tual menyimpan kenangan yang mengesankan, butuh tenaga ekstra untuk mempersiapkan diri mancing di Tual. Sengitnya perlawanan GT mama menjadikan determinasi meningkat dan adrenalin pun terpacu untuk menaklukan GT buruan.

“Spot yang luar biasa dan sangat cocok untuk mancing dengan teknik popping, bahkan saat jigging pun juga tak kalah luar biasanya,” ujar Iwan. MB

Menuju Tual
Bagi anda para mania yang ingin trip ke Tual, terlebih dahulu menuju Ambon. Untuk ke Maluku Tenggara sendiri, para mania dapat menggunakan pesawat terbang ataupun kapal laut dari Ambon. Perjalanan dari Bandar Udara Pattimura, Ambon, menuju Bandar Udara Dumatubun di Langgur ditempuh sekitar 1,5 jam dengan menggunakan pesawat berbadan kecil.

Bagi yang gemar menggunakan angkutan laut, perjalanan dapat dilakukan dari Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon, menuju Pelabuhan Tual. Perjalanan ini berlangsung sekitar 18 jam dengan menggunakan kapal penumpang milik PT. Pelni.
Waktu yang tempuh melalui jalur laut tersebut sudah termasuk singgah sekitar ± dua jam di Pelabuhan Banda Naira. Namun, perjalanan laut ini biasanya hanya satu kali dalam satu minggu. MB (berbagai sumber)

Esen Dua Kail

Belajar Oplosan Sama Kedi


Banyak para mania yang menjadikan hobinya sebagai bisnis atau usaha, maksudnya adalah keahlian yang didapat dari hobi mancing dijadikan usaha. Seperti halnya usaha esen oplosan yang dewasa ini banyak bermunculan sebagai umpan untuk mancing galatama.

Seperti halnya Indira, pemilik esen Dua Kail, yang mencoba memetik buah manis dari hobi mancing yang ditekuninya. Menurutnya, proses membuat esen oplosannya tak semudah dan sesingkat yang dibayangkan.

Berawal dari tahun 2005 sejak Indira mengenal mancing galatama, dirinya langsung tertarik dengan umpan ongol-ongol atau aci yang terbuat dari cairan bernama esen yang dicampur lalu dimasak dengan sagu dan air. Sejak itulah Indira mulai mencoba untuk mengoplos esen satu dengan lainnya dan tentunya dengan berbagai aroma.

“Pertama kali gw diajarin sama kedi TMII, waktu itu kebetulan gw lagi mancing disana, setelah dikasih sedikit penjelasan mengenai esen, pasta dan mencampurnya lalu gw coba deh,” ujar Indira.

Dengan tetap menerima masukan dari teman-teman mancingnya dan reverensi dari buku khusus, Indira dengan gigih tetap mencoba umpan yang dibuatnya lalu digunakan dari pemancingan galatama satu ke pemancingan lainnya. Hingga Tahun 2008 barulah Indira sudah mulai memproduksi umpan esen oplosannya lalu diberi nama esen Dua Kail.

“Dari proses tersebut sebenarnya tidak sebanding dari harga yang gw jual dengan proses gw belajar sampe uji coba nih umpan. Tapi karena gw hobi ya enjoy aja ngejalinnya,” ucap Indira.

Hingga kini Indira mengaku merasa bangga dengan esen yang dibuatnya karena telah terjual hingga ke Bandung, Jogja, Semarang, Surabaya, Malang, Banjarmasin dan Balikpapan. Menurut Indira, dirinya juga merasa berterima kasih kepada para mania karena secara tidak langsung telah membantu sebagai promosi dari mulut ke mulut dan ditambah lagi aktif dalam situs web mancing dan jejaring sosial.

Sedikit tips bocoran dari Indira buat para mania yang doyan ngoplos umpan. Dalam membuat esen tentukan dulu aroma yang ingin dibuat dan jangan lupa dasarnya lebih baik pakai pasta seperti pasta vanili dan leci. Pasta digunakan agar aroma yang timbul tidak mudah hilang dan dapat mengikat dengan aroma esen lainnya.

Bagi para mania yang penasaran silahkan saja datang ke warung pancing, dimana para mania dapat membuat oplosan berbagai aroma. Tiap 30cc hanya sebesar Rp 25 ribu, begitu pula dengan harga esen yang dibuat Indira per 30cc Rp 25 ribu. Setiap beli 10 esen dapat gratis 1 dan beli oplosan 8 dapat bonus 1.

Lima varian esen Dua Kail yang paling diburu adalah Ale-ale, Blues, Cobana, INW 07 dan INW 10, dapat digunakan untuk berbagai jenis ikan. Indira mengaku kepengen toko miliknya mempunyai cirri khas, yaitu esen Dua Kail. “Motto gw adalah esen harus dimakan, untuk urusan amplop itu merupakan rezeki dan hoki masing-masing pemancing,” tutup Indira. MB