Kamis, 10 September 2009



The Anxious of Binuangeun Angler (TABILER)
Mancing Bandeng, Tanjung Burung

Sabtu (18/7) bertempat di Tanjung Burung Tanggerang Banten, Tabiler mengadakan acara mancing bersama para Tabileris. Kali ini Tanjung Burung dijadikan salah satu lokasi karena sudah lama para tebileris rindu akan sensasi strike ikan bandeng.
Jalan Bima, Veteran Bintaro dijadikan tempat untuk berkumpulnya para Tabileris untuk trip mancing bandeng kali ini. Mereka (Tabiler) sepakat janjian dilokasi pada pukul 11.00 wib dan Mas Boy (MB) berkesempatan untuk mengikuti jalannya trip mancing bandeng. Para Tabileris yang mengikuti trip kali ini adalah Tom Partomo, Tono, Alen, Agusta, dan Ketua Tabiler Tony H. Putra.
Setelah mempersiapkan piranti pancing serta umpan maka dengan bergegas Tabileris bergerak ke Tanjung Burung. Ditengah perjalanan atau tepatnya didaerah BSD para Tabileris mampir sejenak kesalah satu toko pancing yang ada di BSD guna melengkapi piranti pancing salah satunya adalah membeli pelampung khusus mancing bandeng.
Tiba di Tanjung Burung sekitar pukul 13.00 wib, para Tabileris langsung disambut oleh pemilik kapal. Untuk mencapai lokasi pemancingan bandeng diperlukan perahu untuk menyusuri muara dan membutuhkan waktu ± 15-20 menit.
Setelah perjalanan menyusuri muara kami (Tabileris & MB) pun tiba di Pemancingan Bandeng Bapak Amir. Pemancingan dengan luas 15 hektar dan memiliki kedalam kolam 4 meter terdapat banyak ikan bandeng dengan ukuran bervariatif mulai dari 1 Kg per-2 ekor bandeng sampai bandeng berukuran 3 Kg per-ekor.

Jalannya Mancing
Pukul 13.30 strike pertama berhasil dibukukan oleh alen, joran Maguro Extrem miliknya terlihat begitu melengkung dan terlihat dari kejauhan bandeng memberikan perlawanan, tak lama kemudian bandeng tersebut meloncat dari permukaan air bak seekor marlin yang sedang hook up. “Huuee…Marlin darat euy “, ujar Tono. Akhirnya bandeng dengan bobot 2 Kg berhasil ditaklukan Alen
Alen kembali melontar umpan pelet merah pada gerombolan bandeng yang sedang makan pelet bom yang dilempar kedi, tak lama kemudian Alen kembali strike tanpa membutuhkan waktu lama ikan bandeng berhasil dinaikan namun bandeng kali ini ukurannya tidak terlalu besar.
Tony yang tak mau kalah berhasil strike pula, wuee strike…mana Tono…, ejek Tony kepada Tono. Ikan tampak loncat kepermukaan membuat sensasi tersendiri pada ikan bandeng, Tony pun berhasil menaklukan bandengan dengan bobot 2 Kg.
Karena tak urung strike maka Tono mencoba pindah sementara Tom dan Agusta sedang asik fight bersama bandeng. Kedua berhasil menaikan ikan masing-masing dengan bobot 2 Kg.
Waktu semakin sore sementara Tono belum juga berhasil strike, karena melihat yang lain (Alen, Agusta, Tony dan Tom) asik fight dengan bandeng akhirnya Tono memutuskan untuk pindah kembali kali ini Tono pindah bersama dengan Agusta dan Tom untuk menepati lapak yang paling pojok atau ujung.
Alhasil tak lama menunggu akhirnya Tono berhasil strike dengan muka terlihat senang Tono fight dengan bandeng buruannya, bandeng dengan bobot 1,7 Kg berhasil ditaklukan. Agusta juga berhasil strike tak lama kemudian Tom menyusul karena takut senar beradu dikarenakan bandeng yang berlari kesana-sini akhirnya Agusta geser sedikit ke kanan, keduanya pun berhasil menaklukan bandeng buruannya.
Sore hari sepenuhnya adalah milik Tono sedangkan Alen, Tony, Tom dan Agusta hanya beberapa kali strike saja. 10 ekor bandeng berhasil dinaiki Tono dari berbagai bobot dengan ukuran 1 Kg sampai dengan 2 Kg. “Wuee...gile...Tono ngamuk euy...“ ujar Tony.
Waktu menujuk pukul 17.30 wib, akhirnya para Tabileris memutuskan untuk menyudahi trip mancing bandeng kali ini. Setelah ditimbang ikan total perolehan para Tabileris mencapai 35 Kg. Untuk perkilonya pemilik kolam mematok harga Rp 25.000 per-Kg. ndi


Memancing di Arus Laut Kencang

Memancing di laut memang memiliki sensasi tersendiri, umpan yang disambar ikan-ikan sasaran menjadi suatu daya tarik yang sangat didamba para mania ini. Namun apabila saat memancing di atas kapal dan menemui hambatan berupa derasnya atau kencangnya arus, bagaimana para mania mensiasatinya?

Arus laut merupakan gerakan massa air laut dari satu tempat ke tempat lain secara vertikal/ bergerak ke atas maupun secara horisontal/ gerakan menyamping. Menurut letaknya arus dibedakan menjadi dua yaitu arus atas dan arus bawah. Arus atas adalah arus yang bergerak di permukaan laut. Sedangkan arus bawah adalah arus yang bergerak di bawah permukaan laut.
Faktor pembangkit arus permukaan disebabkan oleh adanya angin yang bertiup diatasnya. Tenaga angin memberikan pengaruh terhadap arus permukaan (atas) sekitar 2% dari kecepatan angin itu sendiri. Kecepatan arus ini akan berkurang sesuai dengan makin bertambahnya kedalaman perairan sampai pada akhirnya angin tidak berpengaruh pada kedalaman 200 meter.

Teknik mancing di arus kencang
Pada saat kondisi arus laut yang kencang, membuat setelan mancing dasaran mengharuskan kita menggunakan pemberat yang berbobot lebih berat. Hal ini diupayakan agar umpan bisa mencapai dasar tanpa jauh terbawa arus. Penggunaan pemberat disesuaikan dengan kondisi kencangnya pergerakan arus.
Semakin berat bobot pemberat yang digunakan, memang beresiko menjadikan beban pada piranti dan tangan menjadi pegal, namun pergerakan arus ini membawa keuntungan seperti adanya pergerakan benda-benda atau mahluk yang merupakan bahan makanan bagi mahluk bawah air.
Jenis rangkaian yang bisa digunakan untuk memancing di arus kencang, seperti umumnya yang banyak digunakan para mania memancing dasaran, seperti menambah ukuran bobot pemberat serta senar kumisan pada umpan agak panjang agar umpan bisa bergerak natural sehingga menarik perhatian ikan sasaran.
Selain itu juga, penyetelan rangkaian dengan menggunakan pemberat/ timah bolong tengah dengan kumisan yang cukup panjang juga sering memperoleh respon bagus untuk menarik perhatian ikan-ikan sasaran .
Selain teknik dasaran, teknik memancing lainnya seperti jigging pun bisa digunakan. Umpan jig yang digunakan haruslah disesuaikan dengan kondisi kencangnya arus laut, selain itu pula sesuaikan penggunaan umpan jig dengan piranti yang digunakan terutama pada joran dan juga rilnya.
Semakin kencang arus laut yang terjadi, semakin besar ukuran dan bobot umpan jig/ lure weight yang akan digunakan. Hal ini dilakukan agar umpan jig bisa cepat masuk ke dasar air laut dan memulai memompa.
Mirip halnya dengan teknik mancing terhadap kondisi arus permukaan (atas). Untuk memancing dengan teknik koncer memang membutuhkan adanya pergerakan arus agar umpan yang digunakan bisa bergerak mengikuti arus. Apabila kondisi arus lemah atau tidak ada sama sekali, kita bisa menggunakan pelampung mancing agar umpan bisa tetap mengambang di bagian permukaan air.
Begitu halnya dengan teknik memancing popping atau kasting. Penggunaan corak warna yang cerah atau terpantulnya cahaya pada umpan yang digunakan, memungkinkan target ikan melihat dan tertarik akan adanya pantulan cahaya berikut gerakan dari umpan untuk kemudian menyambar umpan.

Memancing memang merupakan suatu upaya untuk mencari hasil tangkapan yang memuaskan, namun masih ada hal lainnya yang bisa diambil seperti halnya demi mencari kepuasan serta sensasi dan seni memancing itu sendiri.dari berbagai sumber


Sea Wolf Angler Team Fishing Club (SWAT FC)
Trip Merak, Seru dan Menarik

Berdasarkan kopdar kedua (27/7) yang bertepat di salah satu restoran cukup terkenal di Jakarta Barat. Swat merencanakan untuk trip pada tanggal 17 Agustus 2009 dan Merak, Banten yang dijadikan lokasi untuk trip kali ini.
Hasil dari kopdar Swat yang kebetulan pada saat itu bertepatan pula pada hari ulang tahun Wahyu Utomo atau Toms sapaan akrab teman-teman yang ke 40 membuat suasana kopdar tampak berjalan penuh suka ria. Swat yang memutuskan untuk trip ke Merak, Banten pada tanggal 17 Agustus 2009 juga memutuskan untuk menyelenggarakan upacara kemerdekaan RI ke 64. Kali ini Mas Boy (MB) berkesempatan untuk mengikuti jalannya trip Merak, Banten.
Tepat 20 hari dari rencana trip atau tepatnya pada tanggal 16 Agustus 2009 Swat memutuskan untuk berkumpul pada pukul 23.00 WIB di kediaman kordiantor Swat, Mitrin, dibilangan Jelambar, Jakarta Barat.
Pada pukul 23.00 WIB, personil Swat nampak satu persatu hadir di kediaman Mitrin. Setelah saling sapa mereka terlihat sibuk mengecek piranti pancingnya masing-masing agar apabila ada yang tertinggal atau ada barang yang mengalami masalah dapat dicegah dan dicari solusinya sebelum berangkat trip.
Tepat pukul 24.00 WIB kami (MB & Swat) meninggalkan kediaman Mitrin untuk meluncur ke Merak, Banten. Dalam perjalanan nampak Hadi mendapat telpon dari Mitrin untuk terlebih dahulu mampir ke tempat peristirahatan tol karang tengah untuk makan malam sejenak.
Puas makan malam bersama kami langsung melanjutkan perjalan menuju Merak, Banten. Dalam perjalanan ini kami menempuh dengan melalui ruas jalan tol Jakarta-Merak yang diperkirakan memakan waktu ± 3 sampai dengan 4 jam perjalanan.
Sesampainya di Merak kami menuju dermaga Mabak atau yang tepat berseblahan dengan hotel Pelangi pada pukul 04.00 WIB. Menurut Riko, kapal baru bisa start pada pukul 05.00 WIB. Tepat pukul 05.00 WIB salah satu anak buah kapal (abk) yang bernama Bani menghampiri dan tak lama kemudian barang dan piranti pancing dinaiki ke atas kapal
Dalam trip kali ini diikuti oleh Mitrin, Riko, Hadi, Toms, David, Jimmy DP, dan MB sedangkan untuk kapal Swat menggunakan KM. Indah Jaya dengan kapten Aan dan Bani serta Barja sebagai abk.
Di dalam perjalan menuju satu spot yang bernama Tempurung, seluruh tim Swat terlebih dahulu melaksanakan upacara kemerdekaan RI ke 64 dengan menyayikan lagu Indonesi Raya di atas kapal.
Upacara yang dipimpin langsung oleh kordinator Swat Mitrin terasa penuh dengan semangat yang tinggi serta cinta terhadap bangsa Indonesai pasalnya dalam hal memancing kejadian upacara sebelum mancing merupakan hal yang jarang dilakukan. “Trip kali ini terasa berbeda dari yang lainnya serta menujukan bahwa Swat juga turut senang atas hari ulang tahun RI ke 64 salah satunya kita (Swat) wujudkan dalam upacara di atas kapal,“ ujar Mitrin.
Tak lama setelah melaksanakan upacara tim langsung mempersiapkan piranti pancingnya masing-masing dengan dibantu oleh Jimmy DP sang spesialis simpul dan tackle.
Sesampainya di Tempurung dengan rasa keinginan tinggi untuk strike, satu persatu tim mulai melontar popper kearah karang pulau Tempurung. Kali ini tim memutuskan untuk mancing dengan teknik popping.
Strike pertama diawali oleh Rico, popper miliknya berhasil menarik perhatian blue fin gt (giant trevally) strike…strike…rico mulai fight dan tanpa perlawanan berarti blue fin gt dengan bobot 3 kg berhasil ditaklukan. Hingga pukul 09.00 tim tetap mancing dengan teknik popping namun sayang belum ada sambaran juga.
Kemudian Kapten Aan mencoba untuk menggeser kapal dan kapten menginstruksikan untuk mancing dengan teknik dasaran atau ngoncer. Sekedar informasi bahwa sebelumnya tim telah mancing ngotrek untuk mendapatkan ikan temabang yang akan dipergunakan untuk ngoncer.

Menurut Toms mancing dengan teknik ngoncer lebih efektif jika sasaran yang kita tuju adalah tenggiri. Tak lama Toms berkomentar kepada MB, ternyata Rico yang saat itu ngoncer berhasil strike kembali kali ini joran maguro miliknya terlihat lengkung dan tak membutuhkan waktu lama hanya 5 menit ikan tenggiri dengan bobot 10 kg berhasil ditaklukan Rico.
Tak lama kemudian hujan datang dengan cepat dan makin lama bertambah lebat ditambah dengan tiupan angin yang kencang serta kondisi arus dan ombak yang kurang bersahabat membuat tim berlindung ketengah kapal. Ternyata dengan kondisi seperti ini tampak dari jarak ± 30 meter ikan tenggiri meloncat-loncat ke atas permukaan air laut, kejadian ini kontan membuat yang lain merasa tertantang. Toms, David, dan Hadi nekad hujan-hujanan dengan menggunkan pelampung (life givet) didadanya masing-masing, ternyata tim belum berhasil pula menuai hasil buruan.
Kapten mengeser kapalnya kembali kespot selanjutnya yaitu rumpon, disini terlihat Toms mendominasi hasil tangkapan ikan ekor kuning yang berukuran sekilo tiga sampai satu kilo dan sesekali Hadi juga merasakan tarikan ekor kuning.
Lanjut menuju spot karang batu raden yang bertepat di Pulau Shangyang. Di lokasi ini menurut bani abk terdapat ikan bandeng laut dan tarikannya ok juga, cetus Bani.
Dengan semangat tinggi tim mulai melontar umpan. David yang mencoba untuk handline akhirnya berhasil strike ikan petek, tak lama kemudian barja abk berhasil strike ikan petek pula. Selanjutnya giliran Hadi dan Mitrin yang turut pula merasakan strike ikan petek dan sesekali pula tim memperoleh ikan ekor kuning.
Menjelang sore hari atau pukul 16.00 tim memutuskan untuk kembali ke Pulau Tempurung untuk popping. Lama popping hingga pukul 17.30 ternyata tidak mendapatkan sensasi strike lagi seperti yang dialami oleh Rico. Akhirnya tim sepakat untuk mengakhiri trip kali ini, dengan hasil yang cukup lumayan dan ikan tenggiri 10 kg menjadikan yang terbesar pada trip Merak kali ini.

Seluruh personil Swat mengaku merasa senang dan puas pada trip ini terlebih karena moment upacara kemerdekaan RI ke 64 yang dilakukan di atas kapal. Tim Swat yang diwakili oleh David mengatakan kepada MB mengatakan semoga dengan momen (upacara kemerdekaan RI ke 64) seperti ini Swat akan bertambah pengalaman dan makin solid lagi,“ ujar David. ndi

Lomba Mancing Karyawan IFT (International Fishing Tackle)
Menjalin Tali Silaturahmi Antarkaryawan


Silaturahmi sangatlah penting dalam kehidupan manusia alangkah bahagianya jika ajang silahturahmi dapat mempererat tali persaudaraan. Begitu pula dengan lomba mancing yang diadakan oleh IFT (International Fishing Tackle), dengan diadakannya lomba mancing ini diharapkan dapat dijadikan tali persaudaraan dan dapat saling memperkenalkan karyawan baik atasan maupun bawahan.
Minggu (09/8), pemancingan Rumah Kabeda yang dijadikan lokasi untuk digelarnya lomba mancing antarkaryawan IFT. Alasan kenapa memilih di Rumah Kabeda menurut panitia adalah selain tempatnya bagus dan nyaman ikan juga makannya bagus.
Ketua panitia lomba, Purnomo saat ditemui Mancing Mania (MM) mengatakan bahwa tujuannya diadakan lomba ada dua yang pertama adalah sebagai ajang silaturahmi maksudnya adalah karyawaan antar sesama showroom baik Dunia Pancing Latumenten, Dunia Pancing Gunung Sahari dan Aneka Ragam serta IFT sendiri dapat saling mengenal. Dan yang kedua karena banyak karyawan showroom yang baru maka dengan diadakannya lomba ini setidaknya dapat menambah pengetahuan akan memancing dan nantinya diharapkan karyawan tidak kaku saat melayani pemancing yang datang ke showroom.
Pesyaratan untuk mengikuti lomba mancing ini sendiri menurut Purnomo tidak ada syarat apapun karena ini murni untuk karyawan, bahkan perencanaan selama satu minggu langsung mendapat respon positif dari para karyawan.
Lomba mancing ini merupakan tahap II dari lanjutan lomba mancing antarkaryawan IFT. Panitia menurunkan ikan 2 kuintal + 25 kg ikan super. Lomba ini sendiri disponsori oleh Aneka Ragam & Dunia Pancing serta Umpan Cap Jempol produksi Kang Ito.
Jalannya lomba, lomba yang dimulai pada pukul 09.00 – 16.00 berjalan seru dan menarik pasalnya pemenang sendiri adalah seorang mania wanita. Semua peserta baik pria maupun wanita saling adu kebolehan untuk menjadi yang terbaik dalam lomba ini.
Lomba yang diikuti 60 peserta disesuaikan dengan lapak yang ada dikolam Kabeda yaitu 60 lapak. Ferdi yang unggul terlebih dahulu langsung melejit menjadi juara sementara pada pukul 11.25. Pukul 12.29, Mimin berhasil strike dan ikan dengan bobot 2,6 kg berhasil ditaklukannya, untuk sementara posisi Ferdi masih aman.
Pukul 14.59, Anita dari lapak 60 berhasil strike ikan dengan bobot 2,9 kg berhasil ditaklukannya dan dengan sendirinya Anita berhasil bertengger ke posisi pertama dan Ferdi merosot ke posisi dua. Ditengah-tengah lomba panitia juga memberikan doorprice berupa jam dinding, cara pengundiannya pun sangat unik. Barang siapa yang berhasil strike sebelum musik yang setel panitia habis maka pemancing berhak mendapatkan doorprice tersebut. Ferdi, Ade, dan Ghani berhasil mendapatkan doorprice.
Pukul 16.00 waktu lomba telah usai, keluar sebagai juara pertama adalah Anita dari lapak 60 dengan berat 2,9 kg, posisi kedua Ferdi dari lapak 30 dengan berat ikan 2,7, Mimin dari lapak 21 dengan berat ikan 2,6 kg dan juara total terbanyak dari lapak 18 atas nama Ghani. Selamat kepada para pemenang. Ndi

Juara Lomba Mancing Antarkaryawan IFT
Juara Nama Lapak Kg Hadiah
1 Anita 60 2,9 Uang Tunai Rp 500.000,-
2 Ferdi 30 2,7 Uang Tunai Rp 250.000,-
3 Mimin 21 2,6 DVD Player
4 Rohim 36 1,5 Compo Boom Box
5 Adi 37 1,2 Uang Tunai Rp 150.000,-
6 Riska 59 1,1 Uang Tunai Rp 100.000,-
7 Sri 23 1,1 1 Set Alat Pancing dari Aneka Ragam
8 Ade 08 1,1 1 Set Alat Pancing dari Dunia Pancing
Total Ghani 18 - 1 Set Alat Pancing dari Dunia Pancing & Aneka Ragam

Rabu, 12 Agustus 2009

Umpan Jitu Galatama Ikan Mas

Berikut ini Mas Boy (MB) mencoba menghadirkan umpan jitu untuk galatama ikan mas. Umumnya umpan galatama cenderung menggunakan banyak berbagai essens, karena menurut sebagian pemancing galatama yang pernah MB temui beralasan bahwa ikan mas penglihatannya kurang sempurna namun indera penciumannya sangat luar biasa. Jadi penggunaan essen dimaksudkan agar ikan tersebut tertarik dengan umpan yang kita buat.
Jika anda sering mancing galatama dengan hasil racikan umpan sendiri dan menjadi juara induk atau juara prestasi tentunya sangat membanggakan. Namun apabila belum berhasil pula pastinya akan sangat penasaran, apakah terjadi kesalahan terhadap umpan yang dibuat atau memang kurang hoki.
Berikut ini MB menghadirkan umpan jitu khusus galatama ikan mas. Berikut bahan-bahan yang harus dipersiapkan.

Bahan-bahan :
1.Essen Tenggiri 3 cc
2.Tuna 3 cc
3.Choya 2 cc
4.Pandan 1 cc (kalau cuaca terik)
5.Banana special 1 cc
6.Lychee 1 cc
7.Coconut 2 cc
8.Pasta Stoberi/nanas 1 sendok teh

Cara membuatnya :

Campur kesemua essen, aduk sampai rata lalu ambil 1 cc campur dengan sagu 2 sendok makan dan air 3/4 gelas ditambah 1 sendok teh pasta stroberi/nanas
masukan dalam plastik anti panas, kocok sampai rata, masak dengan air panas dan diaduk-aduk sampai rata/matang (sampai jadi ongol-ongol)
Untuk bom 2 bungkus pelet bom 2 bata garam (dihaluskan) campur pelet dan garam dengan air secukupnya. Sebelum mulai, buat pelet bom menjadi bulat-bulat (kira-kira sebesar bola tenis) sebanyak 4 sampai 6 buah, lemparkan ke satu lokasi/titik setelah itu baru mulai dipancing di lokasi tersebut. Selamat Mencoba. MB

Kamis, 23 Juli 2009

LURES ANATOMY

Anatomy umpan buatan atau lures, atau yang lebih sering dikenal dengan minnow terbagi antara lain lidah (bib), titik tundaan dan titik sambungan kail. Mari kita bahas satu-persatu.

Lidah (Bib)
Lidah ini adalah plat untuk menggoyangkan minnow. Bentuk permukaan, sudut dan posisi lidah pada kepala minnow semuanya mempengaruhi aksi dan kedalaman selam minnow. Lidah ini juga mempegaruhi kestabilan umpan, yaitu kecepatannya dan apabila kena struktur atau dasar.
Permukaan lidah termasuk sudut pemasangannya menentukan berapa banyak tekanan air merintanginya. Inilah yang memandu umpankebawah dan mengatur kedalaman selam umpan.
Pada umumnya lidah yang dipasang tegak lurus (90 derajat) akan membuat umpan berenang tetap dekat permukaan air, manakala dipasang mendatar akan membuat umpan menyelam dalam. Bagaimanapun ini bukanlah faktor utama, karena masih banyak hal lain yang mempengaruhi gaya renang umpan. Semakin tegak lidah semakin lebar aksi lenggang umpan dan semakin memperlahankan gelombang frekuensi renang umpan.
Walaupun seringkali lidah berwarna bening (clear) lebih disukai karena lebih realistik lidah metalik atau berkilat juga bisa memikat perhatian ikan dati kilauannya. Lidah besi juga mempengaruhi berat dan keseimbangan umpan. Kekuatan lidah haruslah dipertimbangkan jika hendak melakukan casting ke arah objek keras seperti batu dan kayu, lebih-lebih lagi jika titik tundaan terletak dilidah.
Pada umumnya lidah yang tirus (menyempit) akan membuat minnow bergoyang dengan kencang, manakala lidah yang melebar memberikan aksi golekan besar atau melenggang kangkung. Lidah berujung tirus akan lebih stabil pada kecepatan tinggi. Lidah yang berbentuk mangkok akan menghasilkan aksi yang lebih kencang dan dapat menstabilkan minnow (umpan). Semakin rapat lidah terpasang ke garis pusat mendatar semakin kencang aksinya.

Titik tundaan (tow point)
Ketepatan pemasangan titik tundaan ini pada titik keseimbangan hidrodinamis akan menentukan apakah minnow berenang lurus atau serong ke kiri atau ke kanan. Ini juga akan mempengaruhi jenis aksi yang dimiliki umpan dan berapa cepat umpan bisa dimainkan sebelum umpan menjadi tidak stabil dan melompat keluar dari air. Walaupun bergeser 1mm akan berefek sangat besar.
Pada minnow yang titik tundaannya terpasang pada moncong minnow, bisa merubah aksi renang minnow dengan menggunakan tang, bengkokkan ke bawah agar aksinya lebih kencang atau ke atas agar lebih melenggang.
Aksi minnow juga dipengaruhi oleh ikatan antara kenur dan leader atau titik tundaan. Karena moncong minnow perlu untuk mengatasi tekanan air apabila ditarik, dan semakin kentara apabila kenur yang dipakai tebal. Sambungan yang dipakai harus ada seksi yang melengkung, agar minnow dapat bergerak dengan bebas oleh itu lebih baik kita gunakan split ring pada tow point dan disambungkan dengan leader melalui clip assist/peniti (Hawaiian hook atau sinker hook).
Minnow yang tidak bisa berenang dengan baik dapat di setel dengan membengkokkan titik tunda ke arah yang anda mau, berlawanan arah dengan arah renang minnow, misalnya jika minnow berenang lebih ke arah kiri maka bengkokkan ke arah kanan, demikian pula sebaliknya.
Titik tunda adalah nyawa karena disinilah anda menyambungkan minnow dengan kenur anda. Jika anda mentargetkan ikan yang memiliki mulut yang kuat seperti GT (giant trevally) dan bulan-bulan, anda harus berpikir ulang untuk memilih minnow yang titik tundanya terpasang di moncong, kecuali minnow tersebut memiliki lidah yang kuat. Untungnya pada saat ini banyak pabrik yang telah mengeluarkan minnow yang sedemikian rupa. Titik tunda yang terpasang di lidah akan membuat minnow beraksi lebih baik dan menyelam lebih dalam dibandingkan dengan minnow yang titik tundanya terpasang pada moncong minnow.

Titik sambungan kail
Treble atau kail mata tiga merupakan salah satu faktor yang cukup penting dimana mata kail akan mempengaruhi gaya renang minnow tersebut. Maka dari itu berat mata kail haruslah menjadi pertimbangan jika hendak mengganti mata kail asli bawaan pabrik.
Titik sambungan kail jika dipasang pada titik keseimbangan minnow akan membuat minnow beraksi lebih baik, semakin jauh dari titik keseimbangan akan membuat minnow bergerak kacau dan tidak beraturan.
Titik sambungan kail ini hendaklah terpasang dengan kuat pada badan minnow, jika tidak mata kail akan tercabut saat bertarung dengan ikan yang perkasa. Jarak antara titik sambung kail ini haruslah agak berjauhan agar kail tidak “nyangkut”. Ada baiknya jika kita memilih minnow atau umpan buatan yang pemasangan titik tunda dan titik sambungan kail yang terbuat dari 1 kawat saja (wired trough) seperti pada beberapa minnow buatan jepang. Karena minnow yang demikiankah yang cukup kuat untuk bertarung dengan ikan predator bermulut kuat dan ganas. Akan tetapi, pada saat sekarang cukup sulit menemukan minnow yang sedemikian rupa. Tapi anda jangan khawatir, berkat teknik pembuatan minnow yang semakin modern minnow yang ada di pasaran sekarang cukup tangguh, asal anda tidak membeli minnow yang dibuat asal-asalan saja.

Demikian pembahasan minnow kali ini, semoga dapat membantu anda dalam memilih minnow dan mulai melakukan casting. bonk

(sumber “book of lures by Ron Calcutt and Tim Simpson” dan pengalaman penulis)

Minggu, 05 Juli 2009



Sea Mount Reef II (lanjutan)

Hari Kedua
Hari kedua dimulai pada pukul 07.00 satu persatu-satu tim langsung menunjukan kebolehan dengan mancing dasaran. Namun sayang hingga pukul 08.55 belum ada satu pun tim yang strike.
Di tengah-tengah menunggun umpan disambar ikan ternyata David mempersiapkan acara ulang tahun Mitrin yang bertepatan dengan Trip perdana SWAT. Dengan rasa kebersamaan tim merayakan ulang tahun Mitrin di atas kapal dengan memotong kue ulang tahun.
Pukul 09.05, setelah kue dipotong dan tim mengucapan selamat kepada Mitrin ternyata joran Xtreme Crossbow Larry bergerak naik turun dan ril Shimano Torium berdering pelan dengan cekatan Larry langsung menggentak dan strike, David dan Riko juga berhasil menyusul strike...wooww...threeple strike. Ketiganya berhasil menaklukan ikan ruby sniper (kurisi emas).
Hadi berhasil strike ruby sniper pada pukul 10.00 dengan joran sea angel dan ril Okuma epixion EF 80A. Rusli dan Riko berhasil double strike dengan ikan barracota dan ruby sniper. Ibrahim berhasil strike barracota dengan ril dog fight saltiga Z6500H, David berhasil strike dengan handline hingga mukanya memerah ikan ruby sniper berhasil terangkat dua ekor sekaligus atau istilahnya ikan ganda bila di kolam pemancingan.
Mitrin yang berulang tahun juga strike ikan barracota dengan ril Okuma Axeon Mitrin menaklukan ikan dengan bobot 6,5 kg. Heri dan Ibrahim berhasil double strike ikan ruby sniper namun sayang ikan buruan yang diperoleh Heri yang sudah nampak dipermukaan berhasil lolos. Heri ingin mencoba mancing dengan cara handline di depan kapal, setelah 10 menit akhirnya berhasil strike barracota.
MM juga ingin merasakan tarikan barracota dengan cara handline, pada pukul 16.25 akhirnya berhasil strike dua kali barracota. Toms berhasil strike barracota hingga tiga kali berturut-turut dan terakir berhasil mengangkat ruby sniper. Kemudian disusul oleh Zoel yang berhasil strike ruby sniper dengan menggunakan penn international jig master serta ril Acurate i70n. MM bersama Kapten Ujang Rabek mencoba mancing dengan cara ngotrek alhasil GT Bluefine berhasil dinaikan.
Hari Ketiga
Pukul 07.55 Hadi berhasil strike, fight berlangsung 5 menit karena adanya perlawanan ikan dan akhirnya ruby sniper dengan bobot 6,8 kg berhasil dinaikan ke atas kapal dan ikan ruby sniper ini menjadi yang terberat dibandingkan dengan ruby sniper yang berhasil dinaiki sebelumnya.]
` Pukul 08.05 Toms berhasil strike, kali ini tarikan terasa berbeda dari yang lainnya terasa lebih berat karena pada saat joran dipompa ke atas ril pun bunyi kreek…kreekk…dugaan sementara pelaku utamanya adalah dogtooth. Pertarungan sudah mencapai 20 menit namun sayang ikan lari ke bawah kapal dengan tidak memaksa toms berusaha terus untuk menaklukan ikan tapi ternyata putus dengan rasa lemas Toms tampak begitu kecewa.
Pukul 09.15 Kapten Ujang Rabeg menginstruksikan untuk kembali ke Muara Tanjung Lesung. Ditengah perjalanan tim diajak oleh Kapten Ujang Rabeg untuk melintasi Krakatau akhirnya tim tiba di Tanjung Lesung pada pukul 16.30.
Sungguh trip yang sangat luar biasa karena ini merupakan trip perdana tim SWAT namun tampak tim ini begitu kompak. Larry, Ibrahim dan Zoel mengatakan jika tim SWAT ini sangat luar biasa dalam kekompakan dan sangat welcome terhadap tamu. “Saya berharap tahun depan dapat kembali ke Indonesia untuk mancing bersama lagi dengan tim ini (SWAT-red), ujar Ibrahim. ndi


Sea Mount Reef II (lanjutan)

Hari Kedua
Hari kedua dimulai pada pukul 07.00 satu persatu-satu tim langsung menunjukan kebolehan dengan mancing dasaran. Namun sayang hingga pukul 08.55 belum ada satu pun tim yang strike.
Di tengah-tengah menunggun umpan disambar ikan ternyata David mempersiapkan acara ulang tahun Mitrin yang bertepatan dengan Trip perdana SWAT. Dengan rasa kebersamaan tim merayakan ulang tahun Mitrin di atas kapal dengan memotong kue ulang tahun.
Pukul 09.05, setelah kue dipotong dan tim mengucapan selamat kepada Mitrin ternyata joran Xtreme Crossbow Larry bergerak naik turun dan ril Shimano Torium berdering pelan dengan cekatan Larry langsung menggentak dan strike, David dan Riko juga berhasil menyusul strike...wooww...threeple strike. Ketiganya berhasil menaklukan ikan ruby sniper (kurisi emas).
Hadi berhasil strike ruby sniper pada pukul 10.00 dengan joran sea angel dan ril Okuma epixion EF 80A. Rusli dan Riko berhasil double strike dengan ikan barracota dan ruby sniper. Ibrahim berhasil strike barracota dengan ril dog fight saltiga Z6500H, David berhasil strike dengan handline hingga mukanya memerah ikan ruby sniper berhasil terangkat dua ekor sekaligus atau istilahnya ikan ganda bila di kolam pemancingan.
Mitrin yang berulang tahun juga strike ikan barracota dengan ril Okuma Axeon Mitrin menaklukan ikan dengan bobot 6,5 kg. Heri dan Ibrahim berhasil double strike ikan ruby sniper namun sayang ikan buruan yang diperoleh Heri yang sudah nampak dipermukaan berhasil lolos. Heri ingin mencoba mancing dengan cara handline di depan kapal, setelah 10 menit akhirnya berhasil strike barracota.
MM juga ingin merasakan tarikan barracota dengan cara handline, pada pukul 16.25 akhirnya berhasil strike dua kali barracota. Toms berhasil strike barracota hingga tiga kali berturut-turut dan terakir berhasil mengangkat ruby sniper. Kemudian disusul oleh Zoel yang berhasil strike ruby sniper dengan menggunakan penn international jig master serta ril Acurate i70n. MM bersama Kapten Ujang Rabek mencoba mancing dengan cara ngotrek alhasil GT Bluefine berhasil dinaikan.
Hari Ketiga
Pukul 07.55 Hadi berhasil strike, fight berlangsung 5 menit karena adanya perlawanan ikan dan akhirnya ruby sniper dengan bobot 6,8 kg berhasil dinaikan ke atas kapal dan ikan ruby sniper ini menjadi yang terberat dibandingkan dengan ruby sniper yang berhasil dinaiki sebelumnya.
` Pukul 08.05 Toms berhasil strike, kali ini tarikan terasa berbeda dari yang lainnya terasa lebih berat karena pada saat joran dipompa ke atas ril pun bunyi kreek…kreekk…dugaan sementara pelaku utamanya adalah dogtooth. Pertarungan sudah mencapai 20 menit namun sayang ikan lari ke bawah kapal dengan tidak memaksa toms berusaha terus untuk menaklukan ikan tapi ternyata putus dengan rasa lemas Toms tampak begitu kecewa.
Pukul 09.15 Kapten Ujang Rabeg menginstruksikan untuk kembali ke Muara Tanjung Lesung. Ditengah perjalanan tim diajak oleh Kapten Ujang Rabeg untuk melintasi Krakatau akhirnya tim tiba di Tanjung Lesung pada pukul 16.30.
Sungguh trip yang sangat luar biasa karena ini merupakan trip perdana tim SWAT namun tampak tim ini begitu kompak. Larry, Ibrahim dan Zoel mengatakan jika tim SWAT ini sangat luar biasa dalam kekompakan dan sangat welcome terhadap tamu. “Saya berharap tahun depan dapat kembali ke Indonesia untuk mancing bersama lagi dengan tim ini (SWAT-red), ujar Ibrahim. ndi

Kamis, 02 Juli 2009

Fishing Tournament Walikota Cup II, Balikpapan



Event yang Ditunggu Para Mania Laut

Balikpapan memiliki pesona alam yang masih bisa digali untuk dijadikan daya tarik dari beberapa sektor. Salah satu keunggulannya memiliki kekayaan dan keindahan alam bawah laut yang berpotensi dikembangkan untuk dijadikan daya tarik. Berkaitan dengan upaya menggali kekayaan dan keindahan bawah laut, komunitas mancing yang ada di Kota Balikpapan pun menggelar “Fishing Tournament Walikota Cup 2”, dimana event ini juga diselenggarakan dalam rangka HUT Kota Balikpapan ke-112

Antusiasme para penggemar memancing di Kalimantan Timur ternyata membuat panitia kewalahan. Pendaftaran yang pada awalnya hanya memasang target 50 tim rupanya telah terpenuhi satu minggu sebelum pendaftaran ditutup.
Alhasil karena masih banyak tim lain yang ingin ikut berkompetisi di dalam fishing tournament kali ini, atas kebijaksanaan dari Ir. H. Chaidar Ch. sebagai ketua pelaksana turnamen, maka dibuka lagi untuk pendaftaran 10 tim, sehingga total tim menjadi 60.
Ternyata hanya 2 hari setelah kebijakan tersebut, lowongan tambahan juga telah habis. Karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki akhirnya pendaftaran ditutup walaupun masih terdapat sekitar 20 tim lagi yang akan mendaftar.

Briefing peserta
Acara briefing peserta dilakukan pada hari Jumat 17 April 2009, jam 8 malam WITA. Dengan dihadiri Walikota Balikpapan H. Imdaad Hamid S.E, Kepala Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata, Kepala BMG Balikpapan, Danlanal, Polresta Balikpapan, Tamu dan para undangan serta seluruh peserta yang bersiap mendengarkan penjelasan mengenai aturan fishing tournament kali ini.
Ketua panitia Chaidar Ch membuka acara dengan memberikan laporan Fishing Tournamen Walikota Cup 2. Dalam penjelasannya Chaidar melaporkan bahwa peserta fishing tournament kali ini sebanyak 60 tim yang tersebar dari beberapa wilayah di Kalimantan yaitu dari Kuala Kapuas Kalimantan Tengah, Banjarmasin, Batu Licin, Batu Kajang, Tanah Grogot, Penajam, Tenggarong, Samarinda, Bontang, Sangata dan Tuan Rumah Balikpapan yang paling banyak mendaftar.
Sponsor dan pendukung acara sangat membantu panitia dalam mempersiapkan fishing tournament Walikota Cup II. Pendukung turnamen kali ini adalah Pemerintah Kota Balikpapan, Dinas Kelautan dan Perikanan Balikpapan, Dinas Pemuda, Olah Raga, Budaya dan Pariwisata Balikpapan, Dinas Perhubungan, Danlanal, Polairud Polda Kaltim, Orari, Basarnas, Flexy, Restourant Tip Top, Bank Indonesia, PT. Putra Tanjung Pura, Chevron, Borneo Fishing Club, Luwai Garment, BMG, Suzuki PT. Samekarindo Indah, Dapeen Café and Lounge, Daihatsu PT. Serba Mulya Abadi, Pertamina Pelumas, Bank Mandiri, Hotel Pasific, Green Sand ReCharge PT. Multi Bintang, Shafina Fishing Shop, Black Bass Fishing Shop, Aneka Ragam, Sea Hawk, Trans 7, Tabloid Mancing Mania, Majalah Mancing Online, Kaltim Post, Info Channel (BKV), Kanaya Cipta Perkasa, Band The Mancing, Coca-Cola, Hotel Blue Sky, PT. Sinar Agung Sentosa, SBI 102,1 FM dan Asuransi Himalaya Pelindung.
Kemudian acara dilanjutkan dengan kata pembuka dari Walikota Balikpapan. Walikota sangat terkesan dengan antusiasme para peserta fishing tournament kali ini, dan selanjutnya beliau akan menetapkan bahwa Even Fishing Tournament Walikota Cup akan menjadi even tahunan dan bergabung dengan Perayaan Ulang Tahun Kota Balikpapan dan menjadi satu bagian dengan pesta laut, yang nantinya tentu dengan berbagai hadiah yang lebih menggiurkan.
Acara selanjutnya adalah penyerahan kembali piala bergilir dari juara tahun lalu lewat perwakilan Tim Semayang FC kepada Walikota Balikpapan dan kemudian diserahkan kepada Direktur Turnamen untuk diperebutkan kembali.
Penjelasan aturan lomba diberikan oleh Direktur Turnamen, Suwanto “Anto Pompir”ST, Heri “Shafina” Handoko dan Awie. Yang unik dari penjelasan dari direktur turnamen ini adalah adanya satu spesies ikan yang harus di release jika para peserta bermain di kawasan Sungai Mangrove yaitu ikan black bass (Lutjanus Fuscescens).
Karena ini sudah menjadi kesepakatan para angler BFC untuk melestarikan ikan yang sangat langka ini, bahkan sanksi yang diberikan sangat berat yaitu diskualifikasi jika sampai ikan ini terangkat dan dibawa pulang. Tetapi jika me-release-nya akan mendapat souvenir khusus dari BFC dan Walikota Balikpapan.
Setelah acara selesai barulah pembagian atribut lomba langsung dibagikan melalui MC Davina dengan memanggil satu persatu perwakilan tim. Setelah pembagian atribut usai, para peserta langsung kembali pulang. Ada yang pulang dan ada tidur di hotel dan bahkan tidur di kapal karena banyak kapal peserta yang sudah merapat ke dermaga.

Pembukaan turnamen 18 April 2009
Mulai jam 5 pagi mulai terlihat kesibukan dari para peserta yang mempersiapkan segala perbekalan untuk memancing. Panitia dan petugas dari Dinas Perhubungan Kota Balikpapan pun mulai sibuk mendata dan memeriksa perlengkapan safety kapal yang akan digunakan.
Perlengkapan safety minimal di kapal berupa life jacket sejumlah peserta dan kru kapal, ring bouy dan lampu navigasi dan penerangan kapal menjadi syarat agar kapal mendapat SPB (Surat Persyaratan Berlayar) dari Dinas Perhubungan. SPB ini digunakan untuk mendapatkan kartu start dari panitia.
Kesibukan terhenti ketika Walikota menuju ujung dermaga untuk membuka acara turnamen. Setelah Ustad Herman membacakan doa, H. Imdaad Hamid S.E memberikan kata sambutan singkat dan selanjutnya membuka turnamen dengan menyalakan sirine. Peserta langsung melaju menuju spot-spot andalannya yang telah disiapkan jauh-jauh hari.
Lewat pantauan radio yang dikoordinasi penuh oleh anggota ORARI, jalannya turnamen dapat diketahui situasinya di laut baik ikan yang berhasil diperoleh, kondisi air laut dan kondisi peserta. Karena area memancing yang luas yaitu mencapai 30 mil sekitar 48 km dari base tournament di Dapeen Café and Lounge maka panitia menggunakan kapal perang milik Angkatan Laut yang dikoordinasi Danlanal sebagai Kapal Repeater Komunikasi ORARI yang ditempatkan pada jarak 17 mil dari Balikpapan atau berada di Rig Sepinggan Field Milik Chevron.
Hari Ke 2 turnamen
Keesokan harinya, jam 12 siang telah banyak tim yang menyetorkan ikan timbangan ke juri lomba. Ikan-ikan tersebut dipajang dalam meja yang telah disediakan oleh panitia. Berbagai jenis ikan yang dipajang menjadi tontonan buat warga Balikpapan yang ingin menyaksikan hasil lomba langsung di halaman belakang Dapeen Café and Lounge. Akhirnya penjurian ditutup jam 16.00 dengan tersisa 2 tim yang belum melapor dan menyetor ikan.
Menurut pengakuan dari beberapa tim peserta banyak yang mendapat strike ikan marlin, dan harapan untuk mengeluarkan Jackpot ikan marlin seberat 150 kg berupa satu unit mobil Daihatzu Grand Max Van hampir menjadi kenyataan. Kebanyakan kenur yang dipakai habis terurai karena kebanyakan menggunakan cara koncer dan beberapa tim mengalami pancing lepas karena kurangnya pengalaman kapten kapal dalam berakselerasi. Semoga saja ini dapat menjadi pengalaman untuk mengikuti turnamen mancing selanjutnya.
Penyerahan hadiah ikan terberat diberikan oleh Wakil Walikota Balikpapan Effendy Sofyan kepada tim Galang dan berhasil mendapatkan 1 unit motor Suzuki Smash 110 cc, piala bergilir dan piala tetap.
Fishing turnamen kali ini berjalan dengan sukses berkat dukungan berbagai pihak baik dari Pemerintah Kota Balikpapan, Sponsor, Bantuan Komunikasi dari ORARI, Pengamanan dari Danlanal, Polair Polda Kaltim, Polresta Balikpapan, Basarnas dan segenap panitia dari anggota Borneo Fishing Club yang telah bahu membahu menyiapkan lomba ini dari persiapan hingga pelaksanaannya turnamen.

Semoga dengan suksesnya Fishing Turnamen Walikota Balikpapan Cup 2, akan berlanjut di tahun 2010 dengan Fishing Turnamen Walikota Cup 3, karena tentunya even ini menjadi salah satu even yang ditunggu oleh para angler di Kalimantan Timur dan wilayah sekitarnya dan tidak menutup kemungkinan peserta dari luar Kalimantan seperti Jawa dan Sulawesi untuk ikut bersaing.
Sampai jumpa di Walikota Cup 3 tahun 2010 dengan kemeriahan yang lebih menarik.*eko ardi (balikpapan)

Trip Perdana Tim SWAT (Sea Wolf Angler Team)


Sea Mount Reer (SMR) 26-28 Juni 2009 …Ammmmpuuuunn…!!


SMR menjadi salah satu lokasi favorit atau idaman bagi para mania khususnya mania mancing laut, keberadaannya ditengah-tengah laut lepas menjadikan adrenalin terasa terpacu begitu sampai di SMR.

Dalam trip kali ini Mancing Mania (MM) berkesempatan untuk meliput jalannya trip bersama tim SWAT. Awal keberangkatan dimulai dari Dunia Pancing (DP), Komplek Sentra Latumenten, Jakarta Barat. Seluruh tim SWAT sepakat untuk jalan bersama dengan janjian di DP.

Trip perdana tim SWAT ke SMR mendapatkan dukung oleh DP dan iftfishingforum.com, keberangkatan tim SWAT dari DP pada pukul 12.00 (26/6) dan lansung menuju Tanjung Lesung, Banten, perjalanan menempuh dari Jakarta-Tanjung Lesung diperkirakan memakan waktu hingga 6 sampai 7 jam dengan melewati tol Jakarta-Merak.

Kesemarakan trip perdana tim SWAT tidak hanya datang dari internal tim tapi juga dari eksternal yaitu, dengan adanya tiga orang tamu dari Singapura yang turut dalam trip ke SMR. Tim SWAT yang terdiri dari Toms, David, Herry, Hadi Hamzah, Okuma Style atau Mitren, Rusli, Riko, Jimmy DP, Anjas IFT dan tamu asal Singapura Larry, Zoel dan Ibrahim.

Sampai di Muara Tanjung Lesung pada pukul 17.55 menit, tim beserta abk langsung menurunkan piranti pancing serta logistik ke atas kapal. Dalam trip kali ini tim SWAT menggunakan KM. Jagat 3 dengan Kapten Ujang Rabeg serta abk kapal Andi, Rundi dan Aep.

Start pada pukul 18.10 menit KM. Jagat 3 perlahan meninggalkan Muara Tanjung Lesung. Pada pukul 01.00 KM. Jagat 3 telah sampai pada lokasi spot pertama yaitu Karang Gosong Sendal, perlahan jangkar mulai diturunkan dari atas kapal dengan kedalaman mencapai 150 meter. Menurut Kapten Ujang Rabeg, Karang di SMR sangat sedikit jika kapal geser hingga 2 km maka jangkar tidak dapat diturunkan karena tidak tersangkut karang.

Satu persatu tim langsung menurunkan umpan untuk mancing dasaran (Buttom Fishing). Mengawali strike pertama dalam tim SWAT adalah Toms, ril Okuma E90 dengan PE-4 berdering kontan membuat tim lain menegok kearahnya. Toms pun mulai fight dengan ikan, hanya dengan waktu 5 menit ikan Barracuda (alu-alu) dengan bobot 5 kg berhasil dinaiki ke atas kapal.

Selang 20 menit, David yang ingin mencoba handline di SMR langsung menghampiri abk untuk meraih senar mono dengan ukuran 20 lbs setelah itu tak disangka senar tiba-tiba terasa tegang dengan cekatan David langsung menggentak senar ternyata strike, fight berlangsung selama 10 menit ikan Doogtooth (tuna gigi anjing) berhasil dinaiki oleh David. Zoel dan Ibrahim juga tak mau ketinggalan dan berhasil strike Barracuda dan Cendro dengan bobot 3 kg.



---------------------------------------Bersambung-------------------------------------------

Kamis, 18 Juni 2009


Sisi Menarik, Unik dan Lucu Saat Mancing

Siapa bilang jika mancing itu kegiatan yang menjenuhkan atau membosankan. Pada intinya mancing itu adalah fun, jika tidak percaya buktikanlah sendiri. Jangan takut bosan pada saat mancing karena percaya atau tidak selalu ada saja hal yang lucu, unik dan menarik entah itu dari diri sendiri atau yang datang dari orang lain (baik dari pemancing atau dari pengunjung kolam pemancingan atau pengelola kolam pemancingan.

Berikut ini adalah foto kejadian yang terekam oleh kamera saya, gambar/foto ini tanpa rekayasa dan semua hasilnya adalah asli dan tidak ada setingan antara saya dan objek foto.

> saling meledek_Lomba Mancing Hut MM 5













> terbuka tanpa sengaja


















> mkn mie instan









> diceburin, lomba setda biro umum prov. DKI










> menikmatnya tidur di atas tenggiri

Rabu, 03 Juni 2009


Gathering
The Anxious of Binuangeun Angler (TABILER)

Minggu (17/5) bertempat di Kolam Tabiler, Kampung Situ Rt 01/02 Desa Sukaresmi, Kecamatan Mega Mendung, Bogor, keluarga besar club mancing Tabiler mengadakan acara Gathering.
Gathering kali ini para Tabileris berkesempatan untuk mengajak keluarga masing-masing dan terdapat juga undangan yang hadir dalam gathering ini. Mancing Mania (MM) yang juga menjadi salah satu undangan turut hadir untuk meliput jalannya gathering Tabiler.
Acara yang dimulai pada pukul 11.00 wib dibuka langsung oleh ketua Tabiler yaitu, Tony H Saputra. Dalam pembukaannya Tony mengatakan pentingnya gathering ini karena dapat menjalin tali silaturahmi antar sesama anggota Tabiler dan bukan hanya itu, antar sesama Tabileris dapat lebih mengenal keluarga dari masing-masing para Tabileris.
Bertindak selaku ketua pelaksana Gathering adalah Heru Prasetyo, Heru mengatakan kalau dalam susunan acara gathering panitia mengadakan lomba mancing berhadiah yang nominalnya tidak disebutkan karena surprise. Untuk peraturan lomba panitia mempersilakan untuk menggunakan umpan apa saja alias bebas tetapi peserta lomba tidak diperbolehkan nge-bom.
Disela-sela pembukaan acara gathering, Achmadi, selaku pembina Tabiler mendapatkan surprice dari teman-teman Tabileris berupa kue ulang tahun dan ternyata bertepatan dengan gathering. Dengan wajah terkejut Achmadi menyambutnya dengan suka cita sambil meniup lilin berangka 47.

Jalannya lomba
Lomba mancing dalam rangka memeriahkan acara gathering Tabiler tepat dimulai pada pukul 12.00 wib dan acara mancng dibuka oleh ketua panitia Heru Prasetyo dengan hitungan mundur, satu persatu umpan dilontarkan para tabileris.
Lomba yang memperebutkan hadiah pertama dan hadiah kedua serta ikan pita yang berjumlah 30 ekor @ 25.000,- telah dipersiapkan oleh panitia lomba mancing. Tidak hanya itu saja, berdasarkan kesepakatan peserta lomba panitia juga mengadakan ikan merah dengan nominal Rp 10.000,- per-ekor.
Meski sempat diguyur hujan para peserta tetap tidak berpaling dari mancing, “biar hujan gw tetep mancing terus,…”, ujar Hendro. Mengawali strike pertama adalah Hanhan dengan memperlihatkan ikan kepada para Tabileris lainnya dan tak lama kemudian Hendro berhasil strike ikan super dengan bobot 3,5 kg dan unggul sementara.
Anak dari Uda Padang (UP) yang bernama Fadli berhasil strike, tidak disangka Fadli berhasil strike ikan super kontan membuat sang ayah bangga. Ikan dengan bobot 3,2 kg berhasil diperoleh. Ikan super perolehan Fadli membuat reaksi para Tabileris dengan meledek sang ayah (UP), “aah, masa bapaknya kalah dari anaknya” ujar kompak para Tabileris.
Dari dimulainya lomba hingga pukul 15.00 wib Achmadi mendominasi jalannya lomba mancing gathering. MM yang turut berpartisipasi dalam lomba mancing gathering tidak mendapatkan hasil yang bagus alias boncos.
Pukul 16.00 wib lomba berakhir, keluar sebagai juara pertama adalah Hendro dengan berat ikan 3,5 kg, juara kedua Fadli dengan berat ikan 3,2 kg dan perolehan ikan merah terbanyak berhasil dimenangkan oleh Achmadi, Agusta dan Heru. Dan perolehan ikan pita adalah Heru, Tony, Omar, dan Usnizal (UP).
Penutupan Gathering
Gathering ditutup oleh Tom Partomo, semua nampak merasa puas dari gathering ini selain bisa kumpul bersama para Tabileris mereka juga dapat saling mengenal keluarga para Tabileris.
Heru sebagai ketua panitia mengucapkan terima kasih atas kehadiran para Tabileris beserta keluarganya serta para undangan. Sebagai penutup para Tabileris beserta keluarga menikmati hidangan yang telah dipersiapkan, makan bersama merupakan penutup dari gathering ini. ndi

Jumat, 29 Mei 2009

The Gang of PFC café
Kamikaze Angler Get Together (Kaget) II

Jakarta (16/3) bertepat di the Gang of PFC Café, Jln. Lodan Raya Ancol Komplek Lodan Center Blok K No.4, Jakarta Utara, para mania penggemar mancing dengan teknik jigging berkumpul untuk mengikuti acara Kaget II.
Acara Kaget II yang bertema “Spirit of Jigging”, menurut Yogi selaku ketua panitia Kaget II, tema kali ini mengenai Jigging karena respon dari para mania khususnya penggemar Jigging sangat antusias. Kami mempersiapkan selama satu bulan dan peserta sudah tidak sabar lagi untuk mengikuti acara Kaget II ini.
Pembicara yang didatangkan untuk mengisi materi adalah Yanto Irwanto atau yang lebih dikenal dengan sapaan Wong Solo serta Kornelius dari FORMASI (Federasi Olah Raga Mancing Seluruh Indonesia). Kedua orang memang handal dalam hal mancing dengan teknik Jigging.
Acara yang dimulai pada pukul 14.00 wib dibuka oleh MC Marcus selama 15 menit. Pukul 14.15, Yanto Irwanto menyampaikan materi mengenai Jigging diantaranya adalah mengenai : apa itu jigging, cara yang efektif untuk jigging, jenis/tipe jigs, dan ril serta joran/rods untuk jigging. Lalu dilanjutkan oleh Kornelius pada pukul 15.00 wib, mengenai : ukuran jigs, warna jigs, assist hooks & rigging jigs, kenu jigs, leader jigs, styles jigging.
Setelah kedua pembicara menyampaikan materi, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Peserta diperkenankan menanyakan dari apa yang disampaikan atau pertanyaan lain seputaran mancing dengan teknik jigging. Dalam sesi ini terlihat menarik karena terjadi saling tanya jawab antara pembicara dengan peserta sehingga acara ini terlihat menarik dan tidak monoton.
Disela-sela tanya jawab, tim Kamikaze memperagakan joran Kamikaze yang diperuntukan untuk jigging. Joran yang dibebani dengan bandul berbobot ± 30 kg membuat kagum para peserta Kaget II. Heriadi, salah satu peserta Kaget II dari Banjarmasin berpendapat bahwa acara seperti sangatlah penting bagi dirinya. “Saya, baru pemula dalam memancing dan langsung tertarik dengan teknik mancing jigging“, tambah Heriadi.
Peserta Kaget II yang diikuti oleh 26 peserta dari berbagai wilayah seperti Jakarta, Depok, Bogor dan Banjarmasin. Melihat banyak peserta yang hadir membuat panitia merasa optimis dapat melanjutkan acara Kaget III dengan menghadirkan pembicara yang berkelas serta dengan tema yang berbeda pula. “Kita (panitia-red) nantinya akan mengadakan acara seperti ini sebulan satu kali“, imbuh Yogi.
Panitia juga membagi-bagikan doorprice berupa kaos, rompi dan jaket persembahan dari kamikaze. Bukan hanya itu saja, dalam pembagian doorprice panitia juga mengundi untuk satu peserta Kaget II yang beruntung untuk mengikuti trip mancing yang akan direnacanakan ke Binuangeun atau ke SMR (Sea Month Rof). Menurut Yanto Irwanto, Kedua tempat ini menjadi tempat favorit bagi penggemar mancing dengan teknik jigging.
Acara yang berakhir pada pukul 16.30 wib diakhiri dengan foto bersama antara peserta Kaget II dengan panitia penyelanggara, banyak pula dari peserta Kaget II yang menjalin persahabatan dengan sesama peserta diantaranya dengan saling tukar informasi dan tukar nomer handphone. ndi

Kamis, 14 Mei 2009


IFT Tournament 4 Binuangeun Diundur, Beberapa Tim Tetap Mancing.
Keputusan untuk memundurkan acara terpaksa diambil panitia IFT Tournament 4

IFT Tournament 4 yang dijadwalkan tanggal 20,21 dan 22 Februari 2009 diundur. Keputusan panitia untuk mengundur acara tournament mengundang kontrovesi dikalangan mania mancing yang mengikuti lomba ini. Walaupun diundur ada beberapa tim yang tetap mancing

Banten (20/02) diundurnya IFT Tournament 4 mengundang pertanyaan serta kontroversi dari pihak peserta lomba IFT Tournament 4. Jumat pukul 16.00-20.00 yang dijadwalkan oleh pihak panitia tampak mundur dari waktu yang ditentukan yaitu Daftar Ulang dan pengambilan souvenir dan pukul 20.00 - 22.00 ramah-tamah. Hingga datanglah ketua panitia Joko Marthadi, kedatangan yang dinanti-nanti ternyata membawa kabar kurang mengenakan yaitu pembacaan pengunduran acara IFT Tournament 4.
Banyak pertanyaan yang dihanturkan oleh para peserta lomba yang mengikuti IFT Tournament 4. Joko Marthadi menyampaikan bahwa dirinya dipanggil ke Kapolda mengenai kepengurusan izin dan ternyata pihak Polda hanya bisa memberikan surat rekomendasi sedangkan untuk surat izin harus dikeluarkan dari Mabes Polri. Dikarenakan waktunya sudah terlalu sempit dan tidak memungkinkan mengurus izin ke MabesPolri akhirnya ketua panita berinisiatif untuk menunda turnamen IFT yang ke-4 ini demi kelancaran dan keamanan, tegas Joko Marthadi.
Saat ditanya oleh salah satu peserta lomba mengenai Surat Izin Berlayar (SIB), Pihak Syahbandar bisa saja memberikan SIB kepada peserta lomba yang ingin mancing diluar dari tournament IFT namun pihak Syahbandar tidak bertanggung jawab atas Polairud (Polisi Perairan dan udara). Dari saya, Disini letak dari kekecewaan para peserta tournament IFT 4, walaupun panitia memundurkan tournament setidaknya kita-kita ini (peserta tournament IFT 4) diperjuangkan untuk bisa mancing walaupun tidak lomba, ujar Achmadi dari Tabiler Fishing Club
Sabtu (21/02) ada beberapa tim peserta tournament IFT 4 yang memancing seperti Tabiler 1 yang turun dengan KM Putra Sulung 2 yang dikapteni oleh Ade Komarudin dan diketua oleh Hanhan beserta angota tim Hendro, Tom Partomo, Albana, Tono, Heru dan Ferdi. Tabiler 2 dengan menggunakan KM Shakila yang dikapteni oleh Agus dan diketua oleh Toni beserta anggota tim Achmadi, Puji Astuti, Yusrizal, Markus (Formasi). saya berkesempatan bergabung dengan KM Putra Sulung 2.
Start pada pukul 07.30 perlahan kapal mulai meninggalkan Muara Binuangeun, Joran trolling pun tak lupa dipasang untuk melakukan trolling menuju pulau Tinjil dan Pulau Deli. Pada pukul 11.45 menit Double Strike hand line antara Tono dan Hanhan, tarik ulur terjadi hingga kedua menghabiskan 3 gulung senar, kedua senar memiliki kekuatan 60 Lb. Cuaca yang panas membuat Tono dan Hanhan berkeringat dan terlihat letih hingga inisiatif dari Hendro untuk menyiram kepala Tono dan Hanhan dengan air mineral dingin. Perlawanan terus dilakukan ikan hingga ikan muncul kepermukaan…wauuu... hand line tono ternyata disambar oleh Blue Marlin, ketika kelihatan ikan sudah lelah tanpa ampun Tono menariknya namun tiba-tiba hand line terasa ringan ketika ditarik ternyata ikan blue marlin berhasil lolos. “Yah…Moncel deh..!!”, imbuh Tono. Sangat disayangkan pertarungan disudahi pada pukul 12.42, kini hanya tersisa hand line Hanhan yang tak mau buruannya melepaskan diri seperti yang dialami Tono. Pukul 12.58 ikan juga tidak bisa ditaklukan lalu inisiatif tim untuk mendekatkan kapal kearah ikan berlari setelah kapal mendekat teryata umpan disambar oleh ikan pari burung (Aetomylus Nichofi), ikan pari burung berbobot ± 45 kg berhasil dinaikan pada pukul 13.05. “Saya sudah cape ternyata ikan pari masih nyantai aja, sampe tangan lecet nih”, ujar Hanhan.
Selang 2 jam kemudian saat Toni mancing dasar (Buttom Fishing) disekitaran pulau Tinjil dengan KM Shakila juga berhasil strike ikan pari kembang (Trygon Kuhlii) pertarungan sangat sengit dan menghabiskan waktu 30 menit untuk menaikkan pari kembang ke atas kapal. 5 menit kemudian umpan metal jig Toni lagi-lagi disambar ikan dan strike namun Toni sudah tidak ada tenaga lagi dan joran miliknya diserakan kepada Usnizal, tidak mau buruannya lepas Usnizal memaksa ikan untuk dinaikkan kekapal. GT (Giant Trevally) seberat ± 10 kg berhasil ditaklukan.
Menjelang sore hari bertepat di karang pulung, pulau Deli terjadi saling strike, sungguh pemandangan indah dimana setiap anggota tim merasakan sensasi strike baik di KM Putra Sulung 2 maupun KM Shakila. Achmadi, strike hand line ikan cablak seberat ± 12 kg dan berhasil menaikan keatas kapal dengan waktu 20 menit. Arus yang deras memaksa anggota tim menggunakan bandul pemberat (timah pemberat) dengan dua buah ukuran 8 joule + 8 joule, keputusan ini dihimbau oleh Tom Partomo “arus sangat kencang sekali terpaksa kita (tim) menggunkan 2 bandul pemberat”. Pada pukul 18.02 Heru berhasil menaikan kerapu balong dengan bobot 7 kg, disusul double strike Albana dengan Ferdi pada pukul 18.52 berhasil menaikan kakap merah, Puji Astuti mancing dasar berhasil stike ikan kurisi, Usnirizal jigging berhasil strike GT. Hendro yang belum juga merasakan sensasi strike menjadi bahan ledekan tim, “Ndro, belum isi buku tamu juga nih…”, cetus Tom Partomo dan tono dengan kompak. Baru pada pukul 19.35 Hendro berhasil strike kakap merah dan 2 menit berselang Zahir strike kakap merah.
Hingga larut malam tim masih sibuk strike ada yang jigging dan mancing dasar. Strike hand line berhasil oleh Puji Astuti kali ini hand line yang ditarik terasa sangat berat, “dengan sekuat tenaga saya akan bertarung dan jangan sampe lolos” ujar Puji. Hanya butuh waktu 15 menit untuk menaklukkan GT seberat 15 kg dan GT pun berhasil diangkat ke atas kapal. Double strike saat Tom Partomo dengan Heru melakukkan jigging, umpan metal jig keduanya disambar dan strike, tak butuh memakan waktu lama ikan tongkol dengan bobot 8 kg dan 5 kg berhasil diangkat keatas kapal.

Hari Kedua
Mengawali strike pertama di kapal KM Putra Sulung 2 adalah kapten Ade Komarudin pada pukul 06.20 dengan berhasil menaikan ikan kurisi seberap 5 kg, disusul dengan dengan albanan pada pukul 06.45 dengan berhasil menaikan ikan kurisi. KM Shakila mengawali strike pertama adalah Achmadi pada saat jigging memperoleh GT lalu Usnirizal ikan balong berhasil dinaikan keatas kapal. Pada pukul 08.15 tim memutusaknan untuk trolling disekitaran pulau deli, karang cetek. 15 menit trolling umpan pun disambar strike…strike…Hanhan berjuang untuk menaikan ikan keatas kapal. perlawanan hanya 18 menit ikan tenggiri dengan bobot 10 kg berhasil ditaklukan dengan joran Biscayne Red MFG dan Ril Penn 30VSW, International V. Trolling disekitaran pulau tinjil, pukul 09.18 ril Penn 30VSW, International V kembali buinyi kreek…kreek,strike…strike…, kali ini Albana yang berhasil menaikan ikan tenggiri 8 kg dengan waktu 10 menit.
Cuaca pada saat hari kedua tidak mendukung tim untuk melanjutkan mancing, demi menjaga keselamatan ketua tim Hanhan yang berkoordinasi dengan kapten Ade Komarudin KM Putra Sulung 2 memutuskan untuk meyudahi mancing kali ini dan di begitu pula sebaliknya dengan KM Shakila yang dikapteni oleh Agus berkoordinasi dengan ketua tim Toni memutuskan untuk menyudahi mancing kali ini. Tepat pukul 13.15 menit tim tiba di Muara Binuangeun.

Permasalahan diundurnya tournament menurut analisis saya

saya mencoba untuk melihat kejadian ini dari sisi dan sudut pandang berbeda dan mengulas tentang isu-isu yang berkembang :
Mengenai solar bersubsidi
· Pertama, dimana bisa mendapatkan solar non subsidi di Binuangeun atau sekitaran daerah tersebut ?
· Kedua, Jenis kapal apa yang boleh menggunakan solar bersubsidi ?
· Ketiga, apakah ada permainan dibalik semua ini. Dalam arti tanda kutip !?
· Keempat, kenapa baru pada saat ini (IFT tournament 4) pihak aparat mempermasalakan solar bersubsidi. Dalam artian solar yang digunakan para nelayan dalam menggunakan kapalnya untuk disewa para pemancing.
Sarana dan Prasarana dalam arti kita berbicara mengenai infrastruktur stasiun pengisian bahan bakar umum non subsidi, disekitaran Binuangen tidak terdapat atau tidak ada yang menjual bahan bakar khususnya solar non subsidi, dimana kita dapat memperoleh solar non subsidi apakah harus bawa dari Jakarta? Selagi kita berada di wilayah yang tidak menyediakan atau menjual solar non subsidi sebaiknya peraturan “Pasal 55 Undang-undang Nomer 22, tentang penyalahgunaan BBM bersubsidi”, ini tidak dapat diterapkan dan apabila Pemerintah memaksakan maka bagaimana nasib para nelayah yang mencoba mengais rezeki dari menyewakan kapal kepada para pemancing.
Kriteria atau jenis kapal seperti apa yang dapat menggunakan solar bersubsidi? Kalau kapal nelayan sudah pasti tapi kalau untuk kapal pesiar bagaimana, apakah semua jenis kapal pesiar (baik kecil maupun besar) harus menggunakan solar non subsidi. Lalu bagaimana jika para nelayan yang memiliki kapal pesiar ingin melaut? Apakah harus menunggu kapal disewa dari para pemancing atau para wisatawan, kalau jawabannya seperti itu bagaimana nasib keluarga para nelayan jika tidak ada penyewa sedangkan nelayan ini harus menggunakan solar non subsidi. Alangkah bijak kalau pemerintah mengkaji ulang atau lebih mempertegas lagi peraturan pasal 55 Undang-undang nomer 22 ini khususnya perhatian bagi para nelayan. Seperti saya ketahui dari Suryadi kapten kapal KM Putra Sulung II, bahwa dirinya memiliki kartu kuning yang dikeluarkan oleh kelurahan setempat untuk dipergunakan membeli bahan bakar khususnya solar bersubsidi atau adakah permainan dari pihak penyelenggara (orang yang bertanggung jawab) hingga isu atau prihal permintaan izin berlayar (SIB) tentang penyalahgunaan BBM ini mencuat karena adanya faktor x. Purnomo selaku panitia saat ditemui saya (24/02) menjelaskan bahwa mengenai faktor x panitia pelaksana tidak akan mencari kambing hitam atas tertundanya tournament ini, ujar Purnomo
Permasalahan BBM bersubsidi yang digunakan oleh para nelayan dalam arti yang menyewakan kapalnya kepada pemancing kenapa baru mencuat sekarang ini dan kenapa hanya di Binuangeun saja!? Bagaimana dengan wilayah-wilayah lainnya termasuk diantaranya adalah Ibukota Jakarta khususnya disekitaran Pantai Mutiara dan Ancol (dermaga marina). Disini kategori jenis kapal pesiar begitu banyak, kalau kita mengabaikan jenis kapal pesiar seperti apa yang dapat menggunakan BBM bersubsidi khususnya solar sangat tidak bijak apalagi kebanyakan dari pemilik bukanlah nelayan melainkan orang berada yang mampu membeli BBM non subsidi, saya tidak bermaksud menuduh para pemilik kapal pesiar di daerah ini menggunakan BBM bersubsidi tetapi ingin menekankan kalau memang membeli BBM non bersubsidi kota sekelas Jakarta banyak yang menjual BBM non bersubsi tetapi jika di Binuangen, lebak Banten dimana dapat memperoleh BBM non subsidi??. Ndi





MANCING BARENG THE ANCIENT BINUANGEUN ANGLERS (TABILER) DAN TVONE, 27-28 DESEMBER 2008. BINUANGEUN, DESA MUARA, KAB. LEBAK BANTEN



Binuangeun yang menjadi salah satu lokasi favorit mania mancing laut merupakan surga bagi para mania mancing laut karena banyaknya ikan dari berbagai jenis terdapat di Binuangeun.

Banyaknya ikan diperairan Binuangeun lantaran topografi atau struktur dasar lautnya berupa gugusan karang yang begitu panjang. Demikian pula untuk kedalaman lautnya yang bervariatif, naik turun sehingga kondisi demikian berbagai spesies ikan karang dan ikan permukaan (pelagis) banyak dijumpai diperairan Binuangeun. Bahkan cerita pemancing yang pulang dengan tangan hampa nyaris tak terdengar.
Tanggal 27-28 Desember 2008, saat Mancing Mania (MM) berkesempatan untuk meliput acara mancing bareng TABILER dengan TVONE di Binuangeun. Acara yang telah diagendakan rutin oleh TABILER setiap 1 bulan 1 kali untuk mancing di laut, kali ini TVONE yang diundang oleh TABILER tak meyiayiakan undangan yang diberikan oleh tim TABILER.
MM yang berangkat pada hari jum’at sore dari Jakarta untuk menuju lokasi Binuangeun, Lebak Banten bersama dengan Achmadi, Puji, Febru, Bayu, Alen, Yusrizal dengan dua kendaraan pribadi. Perjalanan menuju lokasi memakan waktu ± 5 jam jika ditempuh dari gerbang tol Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Jum’at pukul 10.30 WIB, tim TABILER sampai pada tempat pertemuan yang telah ditentukan yaitu, Villa Muara Kangen, Desa Muara, Kab. Lebak Banten, tempat ini dipilih karena lokasinya yang berdekatan dengan dermaga. Setelah seluruh tim TABILER berkumpul, brefing pun berlangsung dengan serius namun santai dengan ucapan kata yang sedikit nakal. “Ya, inilah ciri khas dari tim TABILER yang mana kalau berbicara sedikit nakal. Ini yang menjadikan TABILER dikenal dikalangan mania mancing laut”, imbuh Achmadi sambil tertawa.
Sekitar 45 menit brefing pun selesai dan tim menyepakati untuk menyewa dua kapal. Kapal yang digunakan tim adalah kapal KM. Putra Sulung 1 dan KM. Putra Sulung 2. Pada kapal KM. Putra Sulung 1 ditempati oleh Achmadi bersama Puji sang Istri, Tony, Yusrizal, Heru, Alen, kru TVONE (Sigit, Ina dan Putri) dan Kapten Suryadi beserta 4 anak buah kapal (ABK). Sedangkan KM. Putra Sulung 2 adalah Tono, Iyus, Febru, Bayu, MM dan Kapten Ade Komarudin beserta 3 anak buah kapal (ABK). Setelah pembagian tim selesai, tim tampak bersantai-santai untuk melepas rasa lelah dalam perjalanan dari Jakarta menuju Binuangeun yang memakan waktu cukup lama. Rasa kekeluargaan yang terjalin di tim TABILER sangat terasa sekali karena antara satu dengan yang lainnya tampak akrab tanpa mempedulikan status sosial mereka yang berbeda-beda. Tono, menegaskan jika tim TABILER ini menjunjung tinggi azas kekeluargaan tanpa melihat siapa dia dan profesi dia apa. Disini kami sama tidak melihat perbedaaan apapun karena kami adalah keluarga TABILER. Malam semakin larut tim pun memutuskan untuk beristirahan guna menjaga stamina, agar kondisi badan terjaga.

Hari Pertama, 27 Desember 2008
Sabtu, (27/12) pukul 07.00 tim sudah berkumpul kembali dan masing-masing mempersiapkan peralatan mancingnya dan menaikannya kedalam kapal masing-masing baik kapal KM. Putara Sulung 1 maupun KM. Putra Sulung 2 dengan dibantu para ABK. Acungan jempol layak dibei oleh para ABK KM. Putra Sulung 1 dan 2, tanpa dikomandokan mereka dengan sigap menyiapkan segala alat pancing. Sebelum berangkat kami (TABILER, TVONE & MM) sarapan pagi bersama dan berbincang-bincang hingga datangnya komando dari Kapten Suryadi dan Kapten Ade untuk menaiki kapal dan bersiap-siap untuk berangkat. Tepat pukul 08.10 kami pun berangkat menuju Tanjung Selatan, Pulau Tinjil.
Pukul 08.55, tim melakukan mancing Trolling, teknik mancing ini diperuntukkan ikan-ikan permukaan (pelagis) seperti, Barakuda, Marlin, Giant Trevally (GT), Lemadang, dan ikan permukaan lainnya dengan kecepatan kapal 7-8 knot. Sekian lama menunggu tidak terlihat kalau joran disambar ikan, menurut Iyus arus yang tidak bersahabat yang menyebabkan joran tidak disambar ikan. Pukul 10.30 para ABK menyiapkan makan siang dengan menu sayur sop, sarden dan campuran rujak bawang merah, bawang putih serta cabe. Pada pukul 11.35 tim memutuskan untuk mancing dasar karena joran tidak juga disambar ikan. Mancing dasar dengan kedalam laut mencapai ± 70-80 meter disekitaran Pulau Tinjil, Tanjung Selatan ikannya banyak khususnya ikan Krapu, ujar Kapten Ade.
Benar saja apa yang dibilang Kapten Ade, baru 10 menit setelah joran dilempar (pukul 11.45), diawali dari joran milik Tono yang disambar Ikan Krapu Merah dan berhasil diangkat keatas kapal tanpa perlawanan. 5 menit kemudian, Strike teriak Iyus yang tak mau kalah dengan Tono dan berhasil menaikan ikan Krapu Trotol, Andi sang ABK juga tak mau ketinggalan hanya dengan jeda 3 menit Andi berhasil menaikan ikan Krapu Merah. Pukul 12.00 makan siang telah siap disajikan oleh para ABK dan dengan rasa kebersamaan tim pun melahap santap siang bersama.
Setelah makan siang, Kapten Suryadi dengan KM. Putra Sulung 1 memberi isyarat kepada Kapten Ade untuk bergerak ke Ciara tempat berikutnya yang akan dituju oleh tim. Tim kembali memasang joran khusus untuk Trolling agar perjalanan menuju lokasi tidak sia-sia, siap tau pada saat menuju lokasi joran disambar ikan, ujar Febru. Benar saja, pada pukul 14.05 joran bunyi keras, kreek…kreeekk…strike…strike…teriak Iyus, kapten Ade langsung mengurangi kecepatan kapal. Pertarungan terjadi, Iyus yang tidak mau buruannya lepas berusaha untuk menaikan buruannya keatas kapal, para ABK menyiapkan jarok untuk menaikan ikan, setelah bertarung ± 15 menit ikan pun berhasil ditaklukan. Tim pun menyambut gembira dan suka cita. Malam hari pukul 18.20 tim kembali ke Tanjung Selatan untuk mancing dasar dan pada pukul 19.00, Andi, ABK kapal yang mengawali strike dimalam hari dengan berhasil menaikan ikan Kakap Merah keatas kapal, lalu disusul dengan Tono yang berhasil mengangkat ikan Krapu Ekor Kuning.
Tengah Malam sekitar pukul 11.30, Iyus yang mancing dengan menggunakan teknik Popping untuk berburu GT mencoba peruntungan. Hanya selang waktu 2 menit iyus berhasil menyambar GT, pertarungan berlangsung cukup lama dibandingkan siang hari pada saat bertarung dengan Barakuda, setelah 22 menit GT dengan bobot 5 kg pun berhasil ditaklukan dan dinaikan keatas kapal, tim kembali bersuka cita dalam sunyinya tengah malam di Tanjung selatan Pulau Tinjil.

Hari Kedua, 28 Desember 2008
Awal pagi yang indah dengan keindahan Sunrise di Tanjung Selatan, Pulau Tinjil. Seakan mengawali keindahan Sunrise, tim yang tak pernah merasa lelah mengawali hari kedua dengan awal yang baik. Ini ditandai dengan Double strike pada saat tim mancing dasar. Lagi-lagi Iyus dan Tono, ia dua orang ini mengawali hari kedua dengan indah, dengan berhasil double strike dan menaikan jenis ikan yang sama yaitu, ikan Krapu Lodi. Pada KM. Putra Sulung 2 seakan punya Iyus dan Tono semata, ini bukan tanpa alasan karena kedua orang ini saling bersaing dan tidak mau kalah, siri berganti keduanya bersaing menaikan ikan Krapu Lodi. Dimulai pada pukul 10.25 Iyus, pukul 10.30 Tono, begitu seterusnya hingga akhirnya pukul 11.00 tepat, saya (MM) tak mau ketinggalan dengan berhasil menaikan ikan Krapu Lodi, ini menjadi pengalaman pertama saya. Saling ledek-meledek pun terjadi hingga pada pukul 11.10 Tono berhasil menaikan ikan Krapu Lodi dengan berat 1,5 kg. Pada pukul 11.25, KM. Putra Sulung 1 merapat ke KM. Putra Sulung 2 untuk menyudahi dan memutuskan untuk kembali ke darat. Tak lama dalam perjalanan pulang Tono melihat tampak dua ekor ikan yang sedang berkeliaran dekat kapal yang hanya berjarak ± 10 meter. Tim meminta kepada Kapten Ade untuk memutar kapal, begitu kapal memutar arah joran yang digunakan untuk popping pun strike sekitar pukul 11.55. Kapten Ade mempelambat laju kapal, pertarungan langsung terjadi, tim yang menduga kalau ikan kali ini adalah ikan Marlin. Pertarungan sudah memakan waktu 23 menit saat ikan berhasil ditarik mendekati kapal tapi ikan tidak mau menyerah dan melarikan diri ke bawah kapal. Tarik menarik sangat seru terjadi dan para ABK yang telah siap-siap dengan jarog tanpa serius melihat petarungan Iyus, namun sangat disayangkan setelah 28 menit bertarung ikan pun berhasi melarikan diri. Tampak rasa kekecewaaan pada wajah Iyus tapi tim mencoba menyemangati Iyus. Inilah fungsi dari tim jika teman kita gagal janganlah disalahkan tapi diberi semangat lagi, imbuh Tono.
Pada pukul 14.10 menit kapal KM. Putra Sulung 1 dan KM. Putra Sulung 2 merapat kedermaga. Kami langsung menuju Villa Muara Kangen, ikan hasil tangkapan diturunkan dari atas kapal baik yang berada di KM. Putra Sulung 1 ataupun KM. Putra sulung 2. Percakapan mengenai hasil tangkapan pun mewarnai santainya hari minggu yang cerah, tampak beberapa orang pengelola villa sibuk menyiapkan bara api beserta alat panggang ikan. TABILER memutuskan untuk membakar sebagian ikan hasil tangkapan untuk santap siang, tampak semangat dari TVONE pada saat bakar ikan.
Saat MM mewawancarai kru TVONE (Sigit, Putri, Lissabrina) tentang pengalaman apa yang didapat pada saat mancing di laut mereka dengan kompak mengatakan bahwa ini merupakan pengalaman pertama mereka mancing di laut. Dan pada saat MM bertanya tentang TABILER, mereka (Sigit, Putri, Lissabrina) berpendapat kalau TABILER sangat kompak dan solit dengan ciri khasnya yang selalu mengucapkan kata-kata sedikit nakal, ujar kru TVONE. Ketiga kru TVONE pun mengakui kalau mereka mabuk laut, Lissabrina yang juga berhasil strike GT ini mengakui kalau dirinya mabuk laut hingga pusing dan lemas. ˝Itu baru semalaman kalau lebih dari itu mungkin saya bisa bunuh diri“, ungkapnya sambil tertawa.
Setelah ikan matang terpanggang kami pun menyantap ikan hasil buruan dengan lahap. Tapi dibalik itu semua TABILER menyimpan sedikit kekecewaan karena ikan hasil tangkapan kali kurang maksimal. Puji, mengatakan kalau hasil tangkapan ini hanya sekitar 30 % dari hasil tangkapan biasanya pada saat TABILER memancing di Binuangeun sebelumnya. Jenis ikan yang berhasil diperoleh adalah Ikan Barakuda, Ikan Krapu Lodi, Krapu Ekor Kuning, Kakap Merah, GT, Jenahan dan satu Gurita serta satu Ular laut pada saat Trolling yang dilakukan oleh KM. Putra Sulung 1.
Pukul 15.30 kami (TABILER, TVONE, & MM) bersiap untuk kembali ke Jakarta. Sungguh luar biasa dapat mancing bareng TVONE & MM, ujar Tony. Sebelum kembali ke Jakarta kami foto bersama sebagai kenang-kenagan dan merupakan kado terindah akhir tahun 2008. Ndi

Senin, 02 Maret 2009

Grand Opening Telaga Arwana






Grand Opening Telaga Arwana, Jakarta Timur
Di Resmikan oleh Menteri Sekertaris Negara (Mensesneg) Hatta Rajasa

Kolam pemancingan khusus lomba galatama dengan jumlah lapak mencapai 100 lapak menjadikan salah satu kolam pemancingan khusus lomba galatama yang terbesar.

Sabtu, (10/01) Grand opening Telaga Arwana resmi dibuka oleh Mensesneg Hatta Rajasa. Acara pembukaan yang dijadwalkan pada pukul 13.00 WIB berjalan dengan lancar, tampak penjagaan ketat dari pihak kepolisian karena peresmian ini diresmikan langsung oleh Hatta Rajasa.
Penandatangan diprasati yang dilakukan Hatta Rajasa menandakan telah dibukanya Telaga Arwana. Acara yang juga dihadiri oleh Walikota Depok serta undangan lainnya bahkan dari insan pers yang turut menjadikan acara pembukaan ini tampak begitu meriah. Sebelum acara dimulai para undangan disuguhkan makan siang terlebih dahulu sebagai suguhan dalam mengikuti acara pembukaan Telaga Arwana ini.
Setelah pembukaan acara berlangsung, penyampaian sambutan tak pula ketinggalan baik yang disampaikan oleh Hatta Rajasa maupun Walikota depok, mereka menyampaikan bahwa acara pembukaan Telaga Arwana ini hendaknya dapat dijadikan contoh lainnya karena di Telaga Arwana ini tampak hijau serta bebas polusi dan menjadikan Telaga Arwana ini sebagai ruang terbuka nan hijau dengan kualitas udara yang baik.
Pada pukul ± 15.00 WIB, Hatta Rajasa juga membuka perlombaan mancing galatama. Pembukaan lomba mancing galatama yang ditandai dengan penghitungan mundur oleh Hatta rajasa. Lomba mancing galatama yang diadakan juga dalam tema grand opening Telaga Arwana, lomba yang diadakan memperebutkan 2 buah mobil dan 3 buah sepeda motor dengan tiket Rp 5 juta dan lapak yang tersedia sebanyak 100 lapak pada saat lomba semua lapak terisi penuh, tampak begitu antusias dari para mania yang mengikuti lomba di Telaga Arwana ini. Tampak pula Hatta dan para undangan melihat dan terjun langsung mengelilingi kolam untuk mengamati jalannya lomba.
Telaga Arwana yang terletak di Jakarta Timur ini juga menawarkan beberapa fasilitas hiburan untuk keluarga selain itu terdapat pula kolam pemancingan khusus galatama. Bagi para mania mancing yang ingin berlibur bersama keluarga sambil memancing tempat ini sangatlah cocok dijadikan tempat favorit, selain bisa menyalurkan hobi mancing khususnya untuk para mania galatama anda juga dapat memanjakan keluarga anda khususnya buat anak anda karena ditempat ini juga ada fasilitas outbond, dijamin anak-anak tidak akan merasakan jenuh pada saat anda asik mengikuti lomba galatama.
Fasilitas lain yang terdapat di Telaga Arwana adalah toko pancing yang terdapat didalam Telaga Arwana, toko pancing ini diperuntukan bagi para mania yang ingin meracik umpan jitu dan disediakan kompor pula sebagai alat pendukung dalam membuat umpan. Sedangkan untuk pendukung kolam, blower kincir terpasang rapi ditengah kolam. Ndi